Makin sedikitnya petugas penyuluh Keluarga Berencana (KB) di wilayah Kabupaten Purbalingga, menjadikan para penyuluh harus mampu bekerja secara efisaien dan efektif. Pasalnya perbandingan penyuluh KB dengan jumlah desa di Purbalingga berbanding 1:6, atau satu penyuluh KB harus membina 6 wilayah desa.
Bila semua beban kerja dilakukan secara manual, akan sangat memberatkan para penyuluh. Oleh karenanya penguasaan teknologi computer dan internet menjadi kebutuhan.
Sekretaris Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Purbalingga Umar Faozi M Kes usai pelatihan computer bagi penyuluh KB Kamis (17/7) mengatakan, banyaknya desa yang harus dibina oleh penyuluh menyulitkan optimalisasi kerja. Oleh karena itu diperlukan strategi untuk meningkatkan kualitas SDM para penyuluh dengan membekalinya ketrampilan computer dan penggunaan internet.
Pengusaaan computer ini sangat penting untuk pembuatan pelaporan perkembangan KB di tiap desa maupun kecamatan. Penguasaan internet akan mempercepat penyampaian pelaporan dari seorang penyuluh KB ke kantor BKBPP. Sehingga update data akan lebih cepat.
Dikatakan Umar Faozi, ketika sebuah organisasi menginginkan perubahan, dengan jumlah SDM yang minimal, yang dibutuhkan adalah “safeting the borden” atau pengalihan beban, yang bisa diupayakan melalui penguasaan teknologi informasi.
Pelatihan computer dan IT dilaksanakan dengan menggandeng STIMIK AMIKOM, Purwokerto. Dalam kegiatan yang berlangsung di aula BKBPP Kabupaten Purbalingga diikuti 25 penyuluh KB. (umg)