Salah satu hambatan dalam peningkatan pertanian adalah ketersediaan infrastruktur, berupa ketesediaan lahan, pupuk, sumber daya manusia (SDM), serta jaringan irigasi yang memadai.
Faktor seperti jumlah penduduk, faktor alam, tingkat kesuburan tanah, serta pengaruh kimia, juga turut menjadi hambatan produktifitas pertanian.
“Permasalahan infrastruktur ini menjadi sangat penting, karena salah satu hambatan produktifitas pertanian bertumpu pada ketersediaan infrastruktur yang memadai. Kalau infrastrukturnya tersedia, seperti prasaran jalan yang bagus, akan membantu para petani, sehingga hasil pertanian dapat diangkut, serta ongkosnya terjangkau,”tutur Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto, saat memberikan sambutan pada acara Sarasehan Bupati dengan Petani di Pendapa Dipokusumo, Rabu (6/8).
Selain itu sambung bupati, dengan ketersediaan infrastruktur yang memadai, hasil pertanian para petani akan cepat terangkut/terdistribusi, sehingga akan memberikan keuntungan pada petani, serta kesejahteraannya akan meningkat.
“Oleh karena itu kendala dalam peningkatan hasil pertanian perlu untuk di tanggulangi, seperti tingkat kesuburan, pengaruh jumlah penduduk, factor alam, serta pembangunan infrastruktur lainya, agar tidak menggerogoti lahan pertanian. Sehingga tingkat kesuburan akan meningkat, petani juga akan sejahtera,”pintanya.
Seperti diketahui bersama, bahwa peranan pertanian, merupakan sector yang sangat penting bagi Kabupaten Purbalingga, denga alas an, pada sector tersebut mempunyai kontribusi PDRB terbesar (30,98 persen). Selain itu, sector pertanian juga sebagai penyerap tenaga kerja dan angkatan kerja terbesar di pedesaan, serta sebagai mata pencaharian terbesar (37,69 persen), dan sebagai penghasil bahan pangan, sekaligus bahan baku industri terbesar.
“Untuk itu, tahun ini pembangunan saluran irigasi dari Bendung Slinga, guna menambah luas oncoran kurang lebih 6.000 hektar, akan segera dilanjutkan,”terangnya.
Kento juga meminta, agar sector pertanian perlu ditumbuh kembangkan, karena merupakan sector yang strategis, serta untuk mengantarkan masyarakat Purbalingga, menuju Purbalingga yang ekonominya maju, masyarakatnya sejahtera, pungkasnya.
Sarasehan petani dengan bupati berlangsung sehari Rabu (6/8), dihadiri oleh Kepala Dinas/Badan/Kantor/Bagian, dan diikuti Kepala Laboratorium Pengamat Hama Penyakit Tanaman Jatilawang Kabupaten Banyumas, para petani, pengecer, serta distributor pupuk di wilayah Kabupaten Purbalingga. (Kie_Man)