PURBALINGGA- Camat Bobotsari Bambang Triono SKM MSi menyampaikan dari 400 rumah warga Desa Palumbungan, sejumlah 9% atau sekira 40 rumah masih merupakan rumah tidak layak huni (RTLH) yang perlu mendapatkan bantuan dan hal ini tentunya menjadi PR bagi aparat Pemerintah Desa dan juga seluruh komponen masyarakat Desa Palumbungan karena ketimpangan sosial yang terjadi tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah namun perlu dukungan seluruh warga untuk dapat menyelesaikannya.
Hal itu dikatakan Bambang saat beramah tamah usai mendampingi Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM pada kegiatan gerakan bersama rakyat (gebrak) gotong royong di Desa Palumbungan, Senin pagi (08/04). Menurutnya, sebenarnya banyak potensi warga Palumbungan yang dapat diandalkan untuk meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat diantaranya adalah dengan peningkatan produktifitas, kualitas dan kwantitas usaha mikro kecil menengah (UMKM) diantaranya adalah produksi gula merah (gula jawa) dan beberapa produk olahan makanan.
“Tentunya kami berharap bantuan dari Pemkab Purbalingga untuk kembangkan segala potensi yang ada di Palumbungan ini sehingga ke depan jumlah RTLH akan semakin menurun seiring meningkatnya kesejahteraan warga. Terima kasih kami sampaikan karena Plt Bupati berkenan hadir di Palumbungan yang memang sudah lama tidak dikunjungi pejabat dari Pemkab Purbalingga,” kata Bambang.
Kegiatan gebrak di Desa Palumbungan diawali gotong royong rehab RTLH yakni rumah yang mendapat bantuan rehab dari Bank Jateng sejumlah Rp 10 juta yakni bapak Slamet Margiono warga RT 02 RW 01, meninjau perajin gula koin (gula kelapa) ibu Siti Fatonah, pengusaha sale dan kripik pisang ibu Misyati, gotong royong pemasangan pipa air bersih, penanaman pohon pelindung dan peresmian gedung PAUD Ceria serta pemberian bantuan paket beras dan lele, bantuan alat pertanian, alat kesehatan, PMT ibu hamil dan PMT balita.
Dalam sambutannya Plt Bupati Tiwi menyampaikan bahwa kehadirannya untuk bersilaturahmi melihat geliat pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan sekaligus mempererat silaturahmi dengan warga Palumbungan yang lama tidak dikunjungi pejabat Pemkab Purbalingga. Plt Bupati Tiwi mengaku bangga dengan guyub rukunnya kehidupan warga Palumbungan serta apresiasi untuk geliat ekonomi warga yang mengelola UMKM dan meminta Dinas Koperasi dan UKM turun membantu upaya peningkatan kualitas dan produktifitas UMKM warga sehingga akan lebih berkembang.
“Saya berharap kerukunan kekompakan kebersamaan warga Palumbungan ini senantiasa terjaga, karena hal itu penting untuk membangun desa Palumbungan. Sehebat apapun Kades, Camat, Bupati maupun Gubernur bahkan Presiden tidak akan bisa nyambut gawe apabila tidak didukung rakyatnya, maka masyarakat Palumbungan harus bersatu, guyub rukun nyambut gawe bareng, kawal anggaran-anggaran pembangunan dari pemerintah Pusat, Provinsi dan Pemkab bangun insfrastruktur meningkatkan kualitas hidup warga Palumbungan dalam bidang pendidikan, kesehatan maupun ekonominya,” kata Plt Bupati Tiwi.
Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan sosialisasi pemilu oleh Catur Sigit Prasetyo SPdI dari KPU Purbalingga yang mengungkapkan bahwa berdasar lembaga survey CSIS, saat ini 83% penduduk Indonesia sudah memamhami akan adanya pemilu 17 April 2019. Walaupun pemilu kali ini bagi sebagian besar masyarakat dianggap rumit, namun Catur optimis sukses bukan hanya pemnyelenggaraannya namun juga tingginya partisipasi pemilih.
“Kita ketahui saat ini situasi memanas, ada saja kelompok yang masih suka menyebar hoaks, salah satunya telah menuduh server KPU telah di setting sedemikian rupa untuk kepentingan salah satu calon. Dan perlu saya sampaikan bahwa kita harus cermati bersama bahwa bahaya mereduksi mendistorsi sebuah nilai berita yang benar. Karena apabila hoaks terus diproduksi maka hal itu seolah-olah menjadi kebenaran,” kata Catur. (t/ humpro2019).