PURBALINGGA, HUMAS – Ketua Tim Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Iman Widyatmo mengatakan Pemkab perlu melakukan penguatan potensi daerah melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sebab selama ini UMKM terbukti tahan terhadap krisis global.

Ketua Tim Kemenko Perekonomian Iman Widyatmo saat memberikan pembinaan di Aula Bappeda Kamis 31.10 2

“Indonesia itu ekonominya terbuka. Maksudnya tidak ada proteksi terhadap dinamika ekonomi Eropa maupun Amerika. Jadi kalau ada krisis, sangat terimbas. Tapi hal ini tidak berlaku pada UMKM,” jelasnya saat melaksanakan Pembinaan dan Monitoring Produk Unggulan Kabupaten Purbalingga di aula gedung Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Kamis (31/10).

Iman mengatakan pihaknya meminta Pemkab untuk memaksimalkan potensi daerah berupa produk – produk unggulan. Jika Pemkab berhasil menguatkan UMKM dalam memproduksi dan memasarkan produk-produk unggulan ini, akan mendukung ketahanan ekonomi daerah yang berarti juga mendukung ketahanan ekonomi nasional.

“Bentuk penguatan ini bisa dengan mencari channel-channel pemilik modal besar. Karena umumnya UMKM permasalahannya disitu,” imbuhnya.

Pihaknya melalui Kemenko Perekonomian juga tengah meminimalkan impor untuk mendukung perekonomian rakyat. Impor yang dibatasi, kata dia, terutama yang berhubungan dnegan pertanian dan peternakan.

“Misal sapi. Kita tahu di Indonesia itu banyak sapi. Lalu untuk apa repot-repot datangkan sapi dari Australia? Atau kedelai. Seandainya petani kedelai kita dikuatkan, saya yakin kita tidak perlu pusing jika harga kedelai dunia melonjak,” katanya lagi.

Jika upaya-upaya penguatan UMKM ini sukses dilaksanakan, Iman yakin petani dan peternak di Indonesia dapat hidup sejahtera. Karenanya, dalam lawatan ke beberapa kabupaten/kota ini, pihaknya selalu berupaya meminta kerjasama Pemerintah Kabupaten/Kota untuk melaksanakan arahan Menko Perekonomian RI ini.

Salah satu tugas tim yang terdiri dari empat orang ini juga untuk merumuskan permasalahan yang muncul di daerah dan berupaya mencarikan alternatif solusinya. Beberapa persoalan yang sempat dibahas diantaranya urung didirikannya pabrik gula beberapa waktu lalu, lapangan kerja perempuan yang tidak seimbang dengan laki-laki, dan masih banyak lainnya.

“Permasalahan-permasalahan di daerah ini akan kami kumpulkan dan kami kaji, sehingga nantinya diperoleh solusi yang benar-benar mampu menjawab semua permasalahan yang ada,” tandasnya. (cie)