PURBALINGGA – Tikus sawah merupakan salah satu jenis hama pada tanaman padi yang dapat mengakibatkan kerugian besar dan meresahkan petani. Meluasnya serangan hama tikus juga dapat disebabkan tidak adanya antisipasi berupa gerakan massal intensif pembersihan lahan dan pengemposan lubang-lubang tikus sebelum tanam.
Kebanyakan petani terburu waktu untuk segera tanam padi kembali dan tidak memberikan jeda waktu untuk melakukan gerakan massal secara serentak dalam mengantisipasi hama tikus. Dengan latar belakang ini menjadi dasar petani Desa Tajug Kecamatan Karangmoncol bersama dengan Forkopimcam, Babinsa dan Unsur masyarakat lainnya melaksanakan kegiatan serentak gropyokan tikus di areal persawahan Desa Tajug, Minggu (19/1/2020).
“Gropyokan ini harus dilakukan rutin dan berulang kali agar hama tikus ini bisa berkurang,” kata Sekcam Karangmoncol, Sapto Suhardiyo.
Pihaknya sangat mendukung adanya kegiatan gropyokan tikus di Desa Tajug. Kegiatan ini diharapkan dapat terus berjalan dan para petani dapat sukses meraup hasil panen padinya
“Kami dari pihak kecamatan sangat mendukung kegiatan ini, harapannya petani nantinya dapat menikmati panen padi yang melimpah dibandingkan tahun yang lalu,” harapnya.
Senada dengan itu, Serma Rubiyo Batituud Koramil 11/Karangmoncol yang turut gropyokan membantu petani bersama anggotanya mengatakan program pemerintah dalam membangun ketahanan pangan merupakan program yang harus didukung oleh semua pihak. Hal ini karena pangan merupakan kebutuhan primer sehingga harus menjadi perhatian bersama.
“Keterlibatan TNI khususnya Babinsa dalam usaha ikut meningkatkan produksi pangan terutama tanam padi salah satunya melalui Gropyokan tikus adalah untuk mengamankan dan meningkatkan hasil panen petani, ” tegas Serma Rubiyo. (PI-7)