PURBALINGGA INFO- Semua pihak khususnya Tenaga Kesehatan (Nakes) harus meminimalisir resiko kematian pada ibu. Hal tersebut disampaikan kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Purbalingga, Jusi Febrianto saat menyampaikan paparan pada acara Coffe Morning dalam rangka penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang juga dihadiri Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE., B.Econ., MM Jum’at (17/3/2023) di Pendapa Dipokusumo Purbalingga.
Jusi mengatakan, hingga saat ini (maret) AKI di Kabupaten Purbalingga sudah mencapai 6 (enam) orang yang disebabkan beberapa hal. Di akhir tahun lalu, Dinkes Purbalingga mentargetkan AKI di Purbalingga tahun 2023 adalah 9 orang sehingga menurut Jusi, AKI hingga maret ini merupakan sebuah red alarm atau alarm merah bagi penanganan Kesehatan ibu.
“Ini adalah red alarm sehingga kita harus lebih lagi dalam hal penanganan kesehatan ibu agar tidak bertambah lagi AKI-nya,” katanya.
Menurut Jusi, ada beberapa penyebab AKI di Kabupaten Purbalingga hingga dengan sekarang, di antaranya adalah karena anemia berat sejumlah 11 kasus dan dalam pemantauan serta penanganan, anemia ringan sebanyak 226 dalam pengobatan, hipertensi sebanyak 106 dan resiko tinggi jantung sebanyak 4. Khusus untuk anemia, Jusi meminta kepada jajarannya untuk melakukan observasi dan pengobatan secara komprehensif.
“Yang anemia jangan hanya diberi obat dan untuk yang jantung jangan hanya ditangani oleh nakes kandungan tapi juga ahli jantung,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, pemateri dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang sekaligus staf khusus Menteri Kesehatan, Prof. Laksono Trisnantoro dalam paparannya mewanti apabila Pemkab Purbalingga tidak segera melakukan langkah preventif, maka AKI di Kabupaten Purbalingga bisa mencapai 24 di akhir tahun. Dirinya menyarankan agar langkah-langkah segera dilakukan seperti pendampingan bagi ibu hamil dengan resiko tinggi. Jaminan kesehatan juga tak luput dari saran yang diberikan oleh Prof. Laksono agar AKI di Kabupaten Purbalingga bisa ditekan.
“Dari hulu hingga hilir harus bersama melakukan penanganan sehingga AKI di Kabupaten Purbalingga bisa ditekan,” ujarnya. (LL/Kominfo)