PURBALINGGA, HUMAS – Bencana angin ribut memporak-porandakan delapan wilayah kecamatan dari 18 kecamatan yang ada di Purbalingga (Jateng), sejak Rabu (25/1) hingga Kamis (26/1). Tiga orang tewas akibat tertimpa atap rumah dan pohon yang tumbang, dan enam orang lainnya mengalami luka berat. Sementara puluhan rumah roboh, dan ratusan rumah mengalami rusak berat hingga ringan. Menyusul bencana tersebut, Pemkab setempat memberlakukan siaga bencana angin ribut. Total kerugian juga masih dalam pendataan.
Tiga korban tewas masing-masing Kasman Sunari (50) warga RT 9/4 Desa Sirandu, Kecamatan Karangjambu, Sunarsih (45) warga Dukuh Mekarjaya, Desa Bobotsari, Kecamatan Bobotsari, dan Sarwono (55) warga RT 02/03 Desa Serang, Kecamatan Karangreja. Sarwono mengalami kepala pecah dan patah tulang akibat kejatuhan pohon pinus di hutan di hutan milik Perhutani.
Selain korban tewas, lima orang lainnya mengalami luka-luka dan saat ini dirawat di RSUD Purbalingga. Korban luka-luka masing-masing, Tusirin warga RT 03/04 Desa Serayu Larangan, Kecamatan Mrebet, Sawini (72) warga Desa Talagening Bobotsari, Wartono warga Desa Bedagas, Kecamatan Pengadegan, dan Wiyanto warga Desa Purbayasa Kecamatan Padamara. Korban rata-rata kejatuhan pohon yang tumbang.
Atas bencana tersebut, Bupati Purbalingga Drs H Heru Sudjatmoko, M.Si menyatakan siaga bencana angin ribut. Bupati, Rabu (25/1) malam langsung menggelar rapat penanggulangan bencana tersebut. Pada Kamis pagi, Bupati membagi empat tim untuk meninjau dan sekaligus menyampaikan bantuan bencana angin ribut.
“Kami memerintahkan kepada seluruh camat untuk waspada penuh, dan segera menyampaikan laporan bila terjadi bencana. Instansi terkait juga agar terus berkoordinasi untuk menyelematkan warga yang sekiranya mendapat ancaman bencana serta segera menyampaikan bantuan yang dibutuhkan,” kata Bupati Heru yang melakukan peninjauan ke korban angin ribut di wilayah Kecamatan Karangjambu. Bupati Heru juga menyempatkan diri menyampaikan uang duka kepada keluarga Sunarsih yang meninggal akibat tertimpa pohon. Bantuan uang duka sebesar Rp 2 juta.
Sementara Tim lainnya menyisir wilayah bencana yang tersebar hampir merata di seluruh wilayah kecamatan. Tim I dipimpin Asisten Pemerintahan Kodadiyanto, SH, MM melakukan pwninjauan ke Kecamatan Mrebet, dan Bobotsari. Tim II dipimpin Plt Sekda Imam Subijakto S.Sos meninjau lokasi di Kecamatan Karanganyar, Kertanegara dan Karangmoncol. Sementara Tim III meninjau wilayah Kecamatan Kaligondang dan Rembang.
Pemkab memberikan bantuan berupa bahan makanan, peralatan dapur, peralatan pertukangan dan bantuan uang tunai. Korban yang mengalami luka-luka mendapat bantuan uang tunai sebesar Rp 500 ribu, sedang korban meninggal mendapat bantuan Rp 2 juta. “Untuk peralatan yang banyak dibutuhkan masyarakat berupa paku, seng dan peralatan pertukangan untuk memperbaiki rumah-rumah warga,” kata Kodadiyanto, SH, MM.
Kodadiyanto menjelaskan, titik bencana hampir merata di seluruh kecamatan yang ada, hanya saja, delapan wilayah kecamatan kondisinya cukup parah. Kecamatan yang tersapu angin ribut meliputi Karangreja, Karangmoncol, Rembang, Kaligondang, Bobotsari, Mrebet, Kertanegara dan Kecamatan Karanganyar. “Hasil pendataan sementara, ada 23 rumah yang roboh, 25 rusak berat, 11 rusak sedang, dan ratusan rumah mengalami rusak ringan berupa atap seng yang berterbangan. Jumlah ini dipastikan bertambah, karena selama kami berada di lokasi bencana, angin ribut masih terjadi dan laporan dari kepala desa banyak yang masuk,” kata Kodadiyanto disela-sela memberikan bantuan di Desa Sangkanayu, Kecamatan Mrebet, Kamis (26/1).
Dihadang Angin Ribut
Rombongan Asisten Pemerintahan Kodadiyanto bersama Tim PMI, BPBD dan Bagian Humas dan Bagian Kesra Setda juga sempat dihajar angin ribut. Rombongan sempat dibuat panik ketika berada di Desa Sangkanayu, Kecamatan Mrebet, pohon nyaris roboh dan atap seng rumah kembali berhamburan. Begitu juga ketika melintas di jalan, sebuah batang pohon alba nyaris ambruk tiba-tiba dan menghalangi jalan.
”Goncangan angin masih sangat besar, dan warga di Desa Sangkanayu dan sekitarnya juga sudah kami minta untuk waspada. Warga juga sudah bersiap untuk keluar dari rumah dan lari ke lapangan jika ada angin ribut yang besar,” kata Kodadiyanto. (Humas/y)