PURBALINGGA INFO- Pentingnya penanganan stunting diperlukan agar generasi penerus berkualitas sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) di sebuah wilayah bisa bersaing. Hal tersebut disampaikan Camat Rembang, Panggih Adi Susilo saat menyampaikan sambutan pada acara silaturahmi dan Halal Bi Halal Aparatur Kecamatan Rembang dengan Pemerintah Kabupaten Purbalingga yang dihadiri Wakil Bupati H. Sudono., ST., MT dan jajaran pejabat Pemkab Purbalingga, Jumat (19/5/2023) di Pendopo Kecamatan Rembang.

Panggih melaporkan, jumlah balita yang ada di Kecamatan Rembang adalah 4523 jiwa dengan jumlah balita stunting 659 jiwa. Angka tersebut menurut Panggih harus diturunkan agar sesuai dengan target  nasional yaitu empat belas persen agar warga di Kecamatan Rembang perlahan tidak stunting lagi.

“Dapat kami laporkan kepada bapak Wakil Bupati bahwa jumlah stunting di Kecamatan Rembang sebanyak 659 jiwa. Angka tersebut tentu harus diturunkan sehingga kualitas SDM generasi penerus menjadi lebih baik,” katanya.

Untuk itu, dirinya meminta kepada seluruh pihak untuk bekerjasama mengurangi jumlah stunting di Rembang utamanya dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Purbalingga. Kecamatan Rembang meminta personel tenaga kesehatan khususnya dokter spesialis anak untuk memeriksa anak yang ada di Kecamatan Rembang.

“Dan juga alat yang bisa digunakan untuk mengukur stunting. Karena bisa saja anak yang disangka stunting malah punya kecerdasan tinggi,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Panggih juga melaporkan ada tiga Desa di wilayah Kecamatan Rembang yang masuk dalam kategori miskin ekstrem. Dari ketiga Desa, tercatat ada 890 KK yang masuk ke dalam kategori miskin ekstrem. Jumlah angka kematian ibu yaitu satu orang dan angka kematian bayi hingga saat ini tercatat tiga jiwa.

“Ada yang meninggal memang karena sakit bawaan dan kesemuanya meninggal di Rumah Sakit,” pungkasnya. (LL/Kominfo).