PURBALINGGA – aara apoteker yang tergabung dalam Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Cabang Purbalingga dinilai memiliki peran strategis dalam melayani masyarakat di Kabupaten Purbalingga. Ia memiliki peran strategis dalam hal pembanguna kesehatan dan derajat kesehatan khusunya melalui bidang kefarmasian.
Hal itu diungkapkan oleh Plt Bupati Purbalingga yang diwakili oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Purbalingga Drs Widiono MSi dalam acara pelantikan Pengurus Cabang IAI Kabupaten Purbalingga masa bhakti 2018 – 2022, di Pendopo Dipokusumo, Minggu (19/1/2019).
“Apoteker dengan kompetensi yang dimilikinya sangat berperan dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat, sehingga seorang apoteker juga harus senantiasa mengetahui isu-isu terkini tentang obat, makanan, kosmetik, zat aditif dan bahan berbahaya lainnya yang beredar di tengah masyarakat,” katanya.
Pelantikan ini ia berharap menjadi langkah awal membangun kemitraan strategis dengan Pemkab Purbalingga dalam rangka membangun bidang kesehatan. Ia menyebutkan, dewasa ini permasalahan kesehatan masyarakat sedang menjadi prioritas pemerintah dalam penanganannya
“Diantranya permasalahan stunting, gizi buruk, tubercolosis, vaksinasi. Peran apoteker sangat penting dalam menyukseskan program kesehatan tersebut,” ungkapnya.
Persoalan dan permasalahan tersebut perlu menjadi perhatian masyarakat Purbalingga, khususnya para apoteker yang secara undang-undang memiliki kewenangan didalam menjamin mutu sediaan farmasi (obat) yang aman bagi masyarakat. Terlebih dengan jumlah apoteker di Purbalingga yang ada sekitar 150 orang lebih, didalamnya sudah termasuk apoteker dari puskesmas dan rumah sakit, maka para apoteker yang tergabung dalam IAI cabang Purbalingga memang memiliki peran strategis dalam melayani masyarakat.
Ia menjelaskan, bahwa di era seperti sekarang ini, peran teknologi informasi sangat vital sekali dan sangat mempermudah dalam kinerja. Para pengusaha telah banyak yang meninggalkan cara-cara bisnis konvensional, mereka sudah banyak yang memakai strategi pemasaran dan penjualan melalui jaringan internet.
“Oleh karena itu, di era yang serba digital seperti sekarang ini, para apoteker juga perlu memiliki bekal kemampuan teknologi informasi,” katanya.(Gn/Humas)