PURBALINGGA – Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) Pusat, Johana Jonatan mengukuhkan APSAI Purbalingga periode 2023-2028 bertempat di Operation Room, Graha Adiguna Kompleks Setda Purbalingga, Kamis (5/9/2024).
Sekretaris Daerah (Sekda) Purbalingga Herni Sulasti mengatakan dalam sambutannya bahwa perlu adanya kerjasama Pentahelix, yang dalam ranah APSAI adalah dunia usaha agar target Indonesia Layak Anak tahun 2030 dapat terwujud.
”Dengan dikukuhkannya APSAI Purbalingga, Pemda Purbalingga optimis dapat memberantas kekerasan anak, sepanjang kita bersinergi bagaimana menggerakkan dan menyadarkan pihak-pihak tidak hanya anak, akan tetapi orang tua, guru dan lain sebagainya,” kata Herni.
Herni menjelaskan bahwa para pekerja PT di Purbalingga sebagian besar adalah wanita yang juga berperan sebagai ibu dalam mendidik anak di rumah perlu difasilitasi oleh perusahaan untuk berkomitmen dalam perlindungan anak.
”Tugas mendidik anak bukan hanya pada wanita, akan tetapi wanita juga merupakan sosok penting dalam pendidikan anak, maka dari itu tantangan sebenarnya adalah bagaimana wanita ini bisa tetap berkontribusi dan tetap sukses dalam pendidikan anak di rumah,” kata Herni.
Johana Jonatan saat melantik mengatakan bahwa tujuan pembentukan APSAI Kabupaten adalah untuk mendukung Pemda dalam pemenuhan hak-hak anak dan menjadikan Kabupaten tersebut menjadi Kabupaten Layak Anak (KLA)
”Harapan kami kepada pengurus APSAI Purbalingga adalah segera mempelajari kriteria Perusahaan Layak Anak (PLA) dan mendorong serta membantu anggota APSAI Purbalingga untuk ikut di dalam penilaian PLA,” kata Johana
Johana melanjutkan, nantinya perusahaan yang ikut dalam penilaian mendapatkan peringkat seperti KLA, ”nanti ada Perusahaan Layak Anak tingkat Madya, tingkat Nindya dan tingkat Utama,” pungkasnya. (an/komin)