PURBALINGGA – Penerapan Asesmen Nasional sebagai efek dari penghapusan Ujian Nasional bertujuan agar pendidik berfokus menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan menyenangkan. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi ketika membacakan Pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim dalam rangka Upacara peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2023, Sabtu (25/11) bertempat di halaman Pendopo Dipokusumo Kabupaten Purbalingga.
“Lingkungan belajar yang menumbuhkan kemampuan literasi dan numerasi serta karakter murid,” ucap Bupati Tiwi,
Jika Asesmen Nasional mengukur tujuan perubahan, lanjut Bupati menjelaskan, maka Kurikulum Merdeka memberikan petunjuk jalan mencapai tujuan tersebut.
“Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang ditunggu-tunggu para guru, karena tidak hanya meringankan beban murid berkat pengurangan pada jumlah materi, dan penekanan pada pemahaman yang mendalam, tetapi juga memerdekakan guru untuk mengolah kreativitasnya dan berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan sesuai kebutuhan murid,” tambahnya.
Ia berharap peringatan Hari Guru Nasional tahun ini adalah penanda kesatuan tekad bersama untuk mengakselerasi kemajuan sistem pendidikan Indonesia.
“Oleh karena itu, mari kita rayakan hari ini dengan semangat untuk terus melaju ke depan, dengan derap langkah serentak melanjutkan gerakan Merdeka Belajar,” tuturnya.
Bupati Tiwi menambahkan semoga momentum Hari Guru Nasional Tahun 2023 akan semakin meningkatkan kinerja dan profesionalitas Guru yang ada di kabupaten Purbalingga guna mewujudkan bangsa yang cerdas, maju, unggul dan berkarakter.
“Kami Pemerintah Kabupaten Purbalingga mengucapkan banyak terima kasih kepada para Guru di Kabupaten Purbalingga yang telah berkontribusi, ber dharma bakti, serta mendedikasikan banyak hal demi pembangunan pendidikan sebagai upaya mencerdaskan generasi bangsa di Kabupaten Purbalingga,” pungkasnya. (An/Kominfo)