PURBALINGGA INFO – Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) Berkah Lada pimpinan Jalal Wahyudin dari Desa Langgar Kecamatan Kejobong berhasil menjadi juara Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Provinsi Jawa Tengah dan akan mewakili Jawa Tengah untuk mengikuti Lomba TTG tingkat nasional yang digelar Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Kelembagaan dan Kerjasama Dinpermades Purbalingga, Ngudiati saat rapat persiapan Lomba TTG tingkat nasional yang akan dilaksanakan tanggal 19-24 September 2022 secara daring, bertempat di Posyantek Berkah Lada Desa Langgar, Kamis (15/9/22).
“Dari tiga kategori yang dilombakan yakni Inovasi Teknologi Tepat Guna, Teknologi Tepat Guna Unggulan, dan Posyantek Desa Berprestasi, Posyantek Desa Langgar menjadi juara satu untuk kategori Teknologi Tepat Guna Unggulan,” ungkapnya.
Berangkat dari keprihatinan karena lima tahun lalu tanaman lada di Desa langgar banyak yang mati disebabkan penyakit dan pembusukan akar saat musim hujan, inventor Jalal wahyudin mengembangkan inovasi budidaya lada dengan sistem sambung tanaman Lada dengan Melada (Lada sambung) mulai tahun 2018.
“Dulu lada menjadi komoditas unggulan petani Desa Langgar namun munculnya penyakit yang menyerang batang lada, menjadi masa sulit bagi petani lada. Hama dan penyakit sangat sulit untuk dikendalikan, berangkat dari itu saya sebagai generasi muda mencari inovasi untuk membangkitkan minat petani untuk kembali menanam lada,” terangnya.
Dalam perjalanannya Jalal mendapatkan informasi bahwa ada solusi supaya lada tahan terhadap berbagai serangan penyakit yang disebabkan oleh busuk akar dan jamur fusarium. Yaitu dengan menyambung pohon lada dengan melada yang merupakan tanaman asli dari rawa-rawa hutan amazon sehingga bisa tumbuh di lahan basah dan perakarannya lebih kuat.
“Dalam uji faktual di lapangan saya mengamati lada sambung mempunyai keunggulan tahan terhadap berbagai jenis penyakit mulai dari busuk akar, busuk pangkal batang, serangan jamur fusarium, pertumbuhannya lebih cepat, kuantitas hasil produksi lebih banyak, dan tidak tergantung dengan salah satu jenis pupuk,” jelasnya.
Posyantekdes Berkah Lada juga telah membagikan bibit lada sambung kepada masyarakat untuk dipraktekan di lingkungan mereka untuk membedakan dengan lada yang belum disambung. Dengan berhasilnya pengembangan lada sambung geliat perekonomian petani lada mulai terlihat.
“Harapannya ke depan lada sambung dapat menjadi solusi bagi petani lada untuk kembali bertani lada baik di Desa Langgar ataupun sekala nasional dan bisa membangkitkan geliat perekonomian petani lada,” pungkasnya. (DHS/Kominfo)