PURBALINGGA – Guna menanggapi persoalan permodalan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga akan menyelenggarakan Roadshow untuk seluruh UMKM yang ada di Purbalingga. Hal itu diungkapkan oleh Plt Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM dalam acara Temu Pelaku UMKM di OR Graha Adiguna kompleks Pendopo Dipokusumo, Kamis (11/10).
“Tahun 2019 kita akan laksanakan roadshow UMKM, saya akan keliling di tiap-tiap kecamatan memantau langsung potensi UMKM lokal yang ada di Purbalingga, saya nanti bawa teman perbankan, sehingga nanti sekaligus eksekusi bantuan permodalan,” tuturnya.
Menurutnya potensi UMKM di Kabupaten Purbalingga cukup besar. Tahun 2016 jumlah pelaku UMKM di Purbalingga sekitar 128 ribu unit usaha dengan tingkat penyerapan kerja sampai 345 ribu orang.
Meski demikian tidak dipungkiri masih ditemui kendala dalam pelaksanaan bisnisnya. Misalnya kendala Sumber Daya Manusia (SDM), serta produktivitas yang terbatas mengingat UMKM umumnya adalah home industri, belum manufacture.
“Saya juga jumpai banyak UMKM yang mungkin visible (ada/terlihat) tapi not bankable (kekurangan akses permodalan dari bank). Kami di pemerintah berupaya agar sebagai fasilitator, intermediator dan juga regulator ingin agar teman teman pelaku usaha UMKM ini bisa tersentuh permodalan dengan layak,” katanya.
Sektor UMKM menurutnya memiliki peran strategis dalam ekonomi nasional. Selain itu juga mampu membuka lapangan kerja. UMKM juga merupakan sektor yang mampu tetap berhatan saat terjadi krisis moneter tahun 1998 lalu. Menurut Plt Bupati Tiwi artinya UMKM bisa jadi way out atau jalan keluar permasalahan-permasalahan atau PR-PR yang ada di Purbalingga, seperti kemiskinan dan pengangguran, sehingga sangat potensial dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
Program Bela Beli bakal Sasar Wayang Suket
Sejauh ini Pemkab Purbalingga menunjukan dukungannya terhadap pelaku UMKM melalui Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 31 tahun 2017 Tentang Bela Beli Produk Purbalingga. Meski demikian, saat ini program tersebut baru terasa di UMKM sektor kuliner dan batik.
Ke depan, Plt Bupati Tiwi meminta agar program Bela Beli Produk Purbalingga ini mulai menyasar ke UMKM sektor kerajinan atau handycraft agar lebih terpasarkan dan terpromosikan. Salah satu produk kerajinan yang menurutnya perlu untuk diapresiasi adalah Wayang Suket.
“Sejauh ini kalau ada tamu dari luar, seringkali kita kasih kenang-kenangan plakat. Ke depan saya ingin kita pilih Wayang Suket sebagai souvenir kenang-kenangan untuk mereka. Sebab selama ini, di luar sana mengenal Wayang Suket adanya di Purbalingga,” katanya.
Selain Wayang Suket, ia juga memberi perhatiannya kepada para pengrajin gerabah di Desa Wanogara Wetan, Kecamatan Rembang. Ia berharap nantinya saat proses jamuan makan di setiap acara di Pemkab Purbalingga, tidak lagi menggunakan piring kaca, tapi bisa menggunakan piring gerabah sebagai produk lokal masyarakat Purbalingga.(Gn/Humas)