PURBALINGGA INFO – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Purbalingga mengadakan kegiatan Evaluasi Pengawasan Penyelenggaraan Pemilihan Serentak Tahun 2024 di Wisma Asri Tien Catering, Rabu (26/3/25). Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai stakeholder, termasuk KPU, Pemerintah Daerah, partai politik, LSM, media, serta perwakian masyarakat.

Ketua Bawaslu Purbalingga, Misrad, menyampaikan bahwa evaluasi ini bertujuan untuk mengukur efektivitas pengawasan yang telah dilakukan selama pemilu.

“Kami ingin menilai sejauh mana pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu dan stakeholder lainnya berjalan sesuai dengan prinsip pemilu yang berintegritas. Termasuk dalam hal pencegahan pelanggaran, deteksi dini, serta penindakan terhadap pelanggaran yang terjadi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Misrad menyampaikan bahwa evaluasi ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi untuk perbaikan dan peningkatan kualitas pengawasan di masa mendatang.

“Kami ingin pengawasan ke depan lebih efektif dan efisien, baik dari sisi prosedur, mekanisme, maupun pemanfaatan teknologi. Selain itu, kami juga mendorong peningkatan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat dalam pengawasan pemilu, sehingga pemilu yang berlangsung benar-benar jujur dan adil,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Purbalingga Dimas Prasetyahani yang diwakili oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Purbalingga, Pandi, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya evaluasi ini. Ia menyampaikan bahwa keberhasilan pemilu tidak hanya diukur dari hasil akhirnya, tetapi juga dari bagaimana proses penyelenggaraannya.

“Pemilu 2024 telah berlangsung dengan segala dinamika dan tantangannya. Keberhasilan pemilu tidak hanya diukur dari hasil akhirnya, tetapi juga dari proses yang berjalan sesuai dengan prinsip demokrasi, transparan, dan berkeadilan,” katanya.

Pandi menekankan bahwa peran Bawaslu sangat krusial dalam memastikan pemilu berjalan dengan jujur dan adil.

“Evaluasi ini menjadi momen penting untuk melihat apa saja tantangan yang muncul, menemukan solusi, serta memperbaiki mekanisme pengawasan agar lebih baik di masa mendatang. Saya berharap melalui forum ini kita dapat berdiskusi secara konstruktif dan menghasilkan rekomendasi yang dapat memperkuat penyelenggaraan pemilu berikutnya,” ungkapnya.

Ia menekankan bahwa demokrasi yang sehat tidak hanya bergantung pada proses pemilihan, tetapi juga pada sistem pengawasan yang kuat dan independen. Ia juga mengajak seluruh pihak untuk terus bersinergi dalam menjaga demokrasi yang sehat dan berkualitas.

“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan pemilu yang bersih dan berintegritas. Saya berharap hasil evaluasi ini dapat membawa manfaat bagi peningkatan kualitas demokrasi di Purbalingga,” pungkasnya. (dhs/Kominfo)