PURBALINGGA, HUMAS – Kabupaten Purbalingga disiapkan menjadi lokasi kegiatan tingkat Provinsi Jawa Tengah. Yakni pencanangan peringatan bulan bhakti gotong royong masyarakat (BBGRM) dan hari kesatuan gerak PKK (HKG-PKK) tingkat provinsi Jateng di Desa Karangbanjar Kecamatan Bojongsari. Kegiatan lainnya berupa pencanangan modernisasi pertanian dalam rangka percepatan tanam serentak di Desa Rabak Kecamatan Kalimanah.
Rencananya, dua kegiatan itu akan dilaksanakan berurutan pada awal Mei. Pencanangan BBGRM dilaksanakan pada Selasa (1/5) dan kegiatan modernisasi pertanian pada Kamis (3/5). Rencananya dua kegiatan itu akan dihadiri langsung oleh Gubernur H Bibit Waluyo.
Bupati Purbalingga Drs H Heru Sudjatmoko MSi menekankan kepada seluruh jajaran SKPD terkait agar mempersiapkan diri sejak dini dalam menyambut kunjungan gubernur pada dua kegiatan itu. “Menyangkut agenda kegiatan Gubernur yang akan berlangsung berurutan, agar dapat dikonsultasikan dengan pihak provinsi kemungkinan dua kegiatan itu dapat disatukan,” kata Bupati saat memberikan pengarahan pada rapat
persiapan di Operation Room Graha Adiguna Purbalingga, Senin (9/4).
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Bapermasdes) R Imam Wahyudi SH MSi menuturkan, dipilihnya desa Karangbanjar menjadi lokasi pencanangan BBGRM dan HKG PKK karena desa wisata itu telah memiliki sarana prasarana yang memadai. Disamping, karena pelaksanaan BBGRM di Purbalingga telah dilaksanakan dengan baik.
Sementara itu, kegiatan modernisasi pertanian di kabupaten Purbalingga akan dilaksanakan pada lahan garapan seluas 1000 hektar. Meliputi 11 desa di 3 kecamatan dengan melibatkan 34 kelompok tani. “Modernisasi pertanian adalah kegiatan pertanian yang ditunjang dengan peralatan modern. Purbalingga ditunjuk menjadi percontohan di tingkat nasional,” kata Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Dintanbunhut) Ir Lily Purwati.
Pada kegiatan modernisasi pertanian, para petani akan melaksanakan pengolahan lahan dengan menggunakan traktor. Kemudian tanam padi yang biasanya dilakukan dengan tenaga manusia akan dibantu dengan mesin tranplanter. “Saat panen, petani menggunakan Combine Harvester atau mesin perontok padi,” katanya. (Humas/Hr)