PURBALINGGA, INFO- Dentuman dan ledakan yang terdengar lebih dari sekali terjadi di Monumen Tempat Lahir (MTL) Jendral Soedirman. Tampak dua rumah hancur lebur karena hal tersebut dan sontak warga berhamburan menjauhi pusat ledakan, Jum’at (6/12/2019)
Sirine berbunyi yang kemudian diikuti rombongan serdadu dari negara penjajah yang menguasai wilayah tersebut. Warga setempat tidak tinggal diam dan membalas serangan itu dengan senjata seadanya seperti bambu runcing. Suasana makin chaos karena kedua belah pihak tidak ada yang mau menyerah.
Peristiwa di atas hanyalah drama teatrikal yang diperankan oleh siswa siswa dari berbagai sekolah untuk memeriahkan pembukaan Festival Jendral Besar Soedirman (6/12/2019) di halaman parkir MTL Jendral Soedirman, Bantarbarang Rembang. Festival yang direncanakan sampai dengan Minggu mendatang menampilkan berbagai acara seperti lomba pidato, pameran stand dari berbagai instansi, pengajian dan masih banyak lagi yang lainnya.
Saat upacara pembukaan, ketua panita Festival, Mayor Inf. Saeroji dalam laporannya menuturkan, Festival yang telah dilaksanakan untuk kali ketiga tersebut bertujuan untuk mengenang apa yang telah dilakukan Jendral Besar Soedirman bagi bangsa ini. Selain itu, acara itu juga dimaksudkan untuk menumbuhkan nilai kejuangan Jendral Soedirman kepada generasi penerus.
“Acara ini selain untuk mengenang jasa Jendral Besar Soedirman juga untuk menumbuhkan nilai kejuangan generasi muda khususnya generasi muda Purbalingga karena memang Jendral Soedirman lahir di Purbalingga, katanya.
Inspektur Upacara, Dandim 0702/PBG, Letkol Inf Yudi Nofrizal yang mewakili Bupati Purbalingga menuturkan, nilai kejuangan harus diadopsi generasi muda agar mampu bersaing dengan bangsa lain. Tahapan bonus demografi yang sedang dialami bangsa Indonesia harus digunakan sebaik mungkin pada masa revolusi industri 4.0 seperti sekarang ini.
“Nilai-nilai kejuangan harus diadopsi agar mampu bersaing dengan bangsa lain pada masa revolusi industri 4.0 seperti sekarang ini,” pungkasnya. (KP-4).