PURBALINGGA, INFO- Tanaman obat dan rempah kini mulai bangkit kembali dan menjadi primadona lagi di tengah wabah yang sedang melanda. Banyak orang yang percaya kalau tanaman obat serta rempah mampu menjaga dahan tahan tubuh sehingga akan terhindar dari berbagai macam penyakit.
Tentang hal tersebut, banyak orang yang kemudian menanam tanaman herbal di pekarangan rumah dengan memanfaatkan space yang ada dan kosong di sekitar rumah. Hal tersebut disampaikan Romyati, warga Desa Karangpucung Kecamatan Kertanegara, Minggu (3/5/2020) yang ditemui kala sedang menanam serta merawat tanaman obat miliknya.
Romyati mengatakan, sudah tiga bulan belakangan memanfaatkan lahan di depan rumahnya untuk ditanami berbagai macam tanaman obat serta rempah seperti temulawak, jahe, jahe merah, kunir putih dan berbagai tanaman obat lain. Menurutnya, pemanfaatan halaman rumah untuk ditanami tanaman obat karena harga yang dinilainya mahal sehingga dia berinisiatif menanam sendiri tanpa mengeluarkan kocek yang dalam.
“Harganya saya rasa akhir-akhir ini tidak masuk akal sehingga saya tanam sendiri saja di depan rumah. Saya pernah menanam jehe merah di sawah tapi ternyata ketika mau dipanen jahe merah itu sudah raib jadi di sekitar rumah tidak beresiko,” katanya.
Dia menambahkan, apa yang dilakukannya juga diikuti oleh para tetangga lain seperti menanam kumis kucing dan tanaman herbal lain. Selain murah dan tanpa mengeluarkan kocek, dia merasa setelah mengkonsumsi herbal yang ditanam sendiri, badan terasa enak dan jarang sakit.
“Seperti temulawak, jahe saya konsumsi dengan cara diparut lalu diseduh. Di badan enak jadi saya mulai rutin mengkonsumsinya,” imbuhnya.
Saat disinggung apakah dia berniat untuk mengkomersilkan hasil bertanamnya, dia mengaku belum memikirkan hal tersebut karena apa yang dihasilkan baru bisa memenuhi kebutuhan sendiri. “Belum terpikirkan karena baru memenuhi kebutuhan sendiri,” ujarnya.
Kades Karangpucung, Ratam saat dihubungi via telepon mengaku senang dengan inisiatif para warganya bertanam memanfaatkan lahan kosong di rumah. Memang Karangpucung akhir-akhir ini sedang bergeliat mengisi pekarangan rumah dengan tanaman produktif seperti cabai rawit dan lainnya bahkan di tahun 2019 lalu, Desa tersebut dinobatkan sebagai Desa tersemarak karena terobosan-terobosan yang dilakukannya.
“Alhamdulillah warga mulai sadara untuk memanfaatkan lahannya untuk bercocok tanam,” pungkasnya. (KP-4).