Purbalingga_Bupati Purbalingga mengajak seluruh pemuda untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga dan membela Pancasila sebagai satu-satunya ideologi bangsa Indonesia. Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa. Diakui, selama ini banyak oknum yang berupaya mengubah dasar dan ideologi bangsa Indonesia. Banyak muncul gerakan anti Pancasila.
“Pancasila bukan sekedar ideologi, tapi yang mempersatukan bangsa Indonesia selama ini. Kita tahu bahwa di Indonesia ada banyak sekali suku bangsa, agama, dan budaya. Tapi bisa disatukan oleh yang namanya Pancasila. Ada banyak oknum yang akan mengubah Pancasila sebagai ideologi bangsa, dan kita perlu hati-hati terhadap gerakan anti Pancasila. Oleh karena itu, pemuda sebagai garda terdepan sebagai pembela Pancasila.” kata Dyah Hayuning Pratiwi saat membuka acara Bulan Pancasila yang diawali dengan kegiatan Sarasehan Pancasila di gedung bioskop Misbar, komplek Taman Usman Janatin, Sabtu (4/6) malam.
Sarasehan menghadirkan narasumber HR Bambang Irawan SH ketua DPRD Kabupaten Purbalingga sekaligus ketua Karang Taruna dan Agus Sukoco, budayawan Purbalingga. Sedangkan sarasehan dimoderatori oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tri Gunawan.
Maksud dan tujuan dari diadakannya Bulan Pancasila adalah mengingatkan bulan dimana dasar negara terumuskan dan terbentuk, yakni pada bulan Juni. Sekaligus untuk menumbuhkembangkan rasa cinta dan rasa kebangsaan khususnya bagi generasi muda terhadap ideologi bangsa. Dan Bulan Pancasila merupakan sumbahsih dalam menjaga ideologi Pancasila.
“Awal Juni merupakan hari lahir Pancasila. Pancasila merupakan dasar Negara Republik Indonesia. Dan kenapa lahir di 1 Juni, karena Ir Sukarno memproklamirkan kaitan Pancasila di depan sidang BPUPKI. Inilah Pancasila diperkenalkan untuk yang pertama kalinya,” jelasnya.
Diharapkan kegiatan Bulan Pancasila yang digagas Bupati Tiwi ini mampu menumbuhkan kecintaan terhadap Pancasila, sekaligus untuk menghidupkan kembali kegiatan berkesenian di Kabupaten Purbalingga, yang sempat terhenti akibat covid-19.
“Mudahan kegiatan ini bisa bermanfaat untuk meningkatkan kecintaan terhadap Pancasila dan termasuk didalamnya menghidupkan kembali pertunjukan seni, karena selama Covid-19 kesenian tidak ada aktivitas.”ungkapnya.
Rencananya, selama Bulan Pancasila, setiap akhir pekan akan ada kegiatan yang disuguhkan untuk masyarakat Purbalingga. Bahkan pada pekan terakhir akan digelar Kemah Pancasila di obyek wisata Golaga, Karangreja. Kemah ini akan diikuti oleh para pemuda dari berbagai kalangan dan komunitas. Kemah Pancasila akan berlangsung selama dua hari, Sabtu dan Minggu (25-26 Juni 2022).
Sementara Ketua Dewan Kesenian Purbalingga Bowo Leksono, mengatakan, selama pandemic Covid-19 para seniman di Purbalingga secara umum tidak ada aktifitas. Dengan digandengnya para seniman tari, teater, dan lainnya pada kegiatan Bulan Pancasila ini merupakan tonggak dimulainya kembali gairah dan aktifitas berkesenian.
Sebagai seniman film, diakui Bowo Leksono, sebelum pandemic sedikitnya ada 10 sekolah yang membuka eskul sinematografi. Namun saat ini tinggal separuhnya, itupun belum berkegiatan penuh.
“Salah satu hasilnya adalah yang ditayangkan malam ini. Merupakan hasil dari anak-anak sineas SMAN 2 Purbalingga dengan judul filmnya Tepaslira yang diproduksi tahun 2018 lalu”, katanya. (umg-humasprotokol).