PURBALINGGA- Pada setiap kegiatan gerakan bersama rakyat (gebrak) gotong royong, Bupati Purballingga H. Tasdi, SH. MM. akan mewajibkan pelaksanaan kegiatan tanam 100 pohon yang akan ditanam bersama antara jajaran pejabat Pemerintah Daerah (Pemda) Purbalingga dan masyarakat, dan mewajibkan pimpinan wilayah untuk mengontrol kelanjutan hidup dari pohon yang telah ditanam sehingga tujuan penanaman pohon yaitu penghijauan dan pelestarian alam terwujud.
“Jadi bukan hanya acara seremonial belaka yang dijadwalkan di setiap gebrak,namun nantinya menjadi satu bukti nyata esensi yang sesungguhnya dari kegiatan gebrak diantaranya adalah melestarikan alam. Nanti 100 pohon ditanam bersama-sama dan seluruh OPD wajib menanam 1 pohon di setiap kegiatan gebrak, ” kata Bupati saat bersilaturahmi dengan masyarakat Desa Ponjen, Selasa (24/04).
Selanjutnya dalam silaturahmi tersebut Bupati juga sampaikan kepada warga Ponjen bahwa pembangunan bendungan di sungai Laban yang dianggarkan APBD Purbalingga sejumlah 800 juta saat ini memasuki proses lelang.Diharapkan proses lelang segera selesai dan pembangunanbendungan akan segera dimulai.
“Bagi siapapun pemenang tender proyek pembangunan bendungan kali Laban, utamakan yang bekerja adalah masyarakat asli Ponjen sehingga dampak pembangunan bendungan dirasakan manfaatnya sejak awal pembangunan,” kata Bupati.
Sebelumnya, Bupati didampingi Ketua DPRD H. Tongat SH.MM., Dandim 0702/Purbalingga Letkol Inf Andi Bagus Dian Arika, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Purbalingga Karsono, S.Pd.I, Ketua TP PKK Ny. Erni Widyawati, S.Sos. dan sejumlah pejabat Pemda Purbalingga melaksanakan shalat subuh berjamaah di Masjid Desa Ponjen Kecamatan Karanganyar. Dalam kesempatan tersebut Bupati bantu 50 dus keramik untuk pengembangan masjid,
Saat memberikan sambutan usai pelaksanaan shalat berjamaah, Bupati menegaskan bahwa kegiatan subuh berjamaah bukanlah agenda politik, apalagi pamer atau pencitraan seperti yang dituduhkan orang di media, namun tulus menggerakkan rakyat dalam rangka membangun spiritualitas, membangun silaturahmi dan membangun kultur budaya kedisiplinan masyarakat.
“Subuh berjamaah ini adalah produk asli Pemda Purbalingga, bukan meniru Jakarta atau meniru kota lainnya. Saya prihatin, saat ini budaya anggah-ungguh kita kian terkikis, antara kita sangat mudah saling hujat, saling sindir dan menjatuhkan seperti orang yang tidak beriman,” kata Bupati.
Dalam rangkaian kegiatan subuh berjamaah dilanjutkan gebrak gotong royong di Desa Ponjen, Bupati sampaikan bantuan RTLH bagi dua warga RT.02 RW.01 Desa Ponjen masing-masing dari BAZNAS Purbalingga untuk bapak Zaenudin dan satu lagi bantuan dari PMI Purbalingga untuk keluarga Bapak Nasikun dan masing-masing penerima bantuan RTLH mendapat tambahan bantuan 40 kilogram beras dari Dinsosdalduk KBP3A dan 20 zak semen dari Dinrumkim Kab. Purbalingga.
Selain RTLH, Bupati juga memberikan bantuan perangkat alat shalat dan sarana ibadah untuk Takmir Masjid Nurul Hikmah, membagi rasbangga untuk 608 warga Ponjen, bantuanalat kesehatan dan PMT bagi 10 balita dan ibu hamil. Bantuan juga disampaikan bagi korban bencana alam yaitu bagi 2 orang warga Desa Kaliori Karanganyar atas nama bapak Sulemi dan Tugiyanto, bantuan bagi penderes yang jatuh yaitu bapak Musodik warga Maribaya dan bapak Sarmudi warga Brakas. Selanjutnya bantuan juga diberikan bagi bapak Syahrudin warga Maribaya, Ibu Muhiroh dan ibu Turiyah warga Kalijaran serta bapak Trisno warga Ponjen yang mengalami musibah banjir yang mengakibatkan rumah mereka rusak. (t/HR/humas)