PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM mengakui persoalan sampah di Purbalingga belum sepenuhnya tuntas terselesaikan. Oleh karenannya, Bupati akan menyiapkan langkah-langkah pengurangan tumpukan sampah ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) melalui pembentukan-pembentukan mindset baru kepada masyarakat.
“Kedepan akan ada kelompok-kelompok yang akan kita bentuk untuk mendampingi masyarakat agar bisa mengolah sampah menjadi sesuatu yang produktif, yang valuable yang bisa dijual dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat,” kata Bupati Tiwi dalam acara silaturahmi dan halal bi halal dengan aparatur dan masyarakat Kecamatan Purbalingga di Halaman Masjid At Taqwa Pesayangan, Kelurahan Purbalingga Lor, Sabtu (22/6).
Ia mengakui Jadi pemerintah memang bertanggngjawab dalam memberi fasilitasi TPA, dan fasilitasi kegiatan persampahan lain. Akan tetapi warga juga harus ikut kontribusi, bahwa sebetulnya yang namanya sampah ini akan menjadi sesuatu yang produktif jika dimanfatkan dengan baik,
Terkait sampah, Bupati juga akan menggaungkan Jumat Bersih tidak hanya diprogramkan untuk komponen instansi pemerintah yang ada di kota, akan tetapi juga perlu diterapkan di tingkat desa. Sehingga persoalan sampah akan lebih terkendali hingga tingkat yang lebih dalam.
Bupati juga menginformasikan beberapa kegiatan pembangunan fisik yang akan terselenggara di Purbalingga. Diantranya pembangunan GOR Indoor di kompleks GOR Goentoer Darjono, Pembangunan Islamic Centre, selain itu juga pembangunan Bandara JB Soedirman.
“Terkait pembangunan Bandara, saya kemarin baru saja mendapatkan informasi dari PT Angkasa Pura II bahwa proses lelang sudah selesai dan telah ditandatangani kontrak bersama pihak ketiga. Artinya proses pembangunan segera berlangsung. Janji dari Ibu Mentri BUMN bahwa sebelum lebaran tahun depan, bandara sudah bisa dioperasikan,” katanya.
Perihal manfaat Gor Indoo nantinya setelah jadi, Bupati mengatakan selain sarana tersebut bisa memfasilitasi para Atlet-atlrt di Purbalingga untuk meningkatkan prestasi, juga bisa dimanfaatkan untuk keperluan masyarakat. Misalnya disewa untuk keperluan hajatan, sebab nanti direncanakan GOR indoor bisa menampung 1000 sampai 2000 orang.
Tidak ketinggalan, Bupati Tiwi menegaskan bahwa perolehan predikat WTP bukan hanya prestasi pemerintah semata, akan tetapi juga memiliki dampak kepada masyarakat khususnya dalam hal suntikan dana kepada pemerintah daerah. Seperti tahun lalu, ketika Purbalingga berhasil meraih WTP untuk yang kedua kalinya, mendapatkan kucuran alokasi Dana Insentif Daerah (DID) dari Pemerintah Pusat sebesar Rp 43,8.
“Apalagi dengan prestasi 3 kali WTP, bisa jadi Purbalingga akan mendapatkan alokasi DID dengan jumlah yang lebih banyak , semoga kurang lebih sekitar Rp 60 miliar. Anggaran sebesar itu tentunya bisa digunakan untuk kemanfaatan masyarakat di tingkat bawah, untuk membangun insfrastruktur jalan, perbaikan jembatan, kegiatan sosial kemasyarakatan, peningkatan derajat pendidikan, kesehatan dan banyak manfaat lainnya,” jelasnya.(Gn/Humas)