PURBALINGGA – Bupati Purbalingga, Tasdi akan menganggarkan dana sebesar 25 Miliar untuk meningkatkan kesejahteraan Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak (IGTKI) – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Purbalingga Tahun 2018. Hal tersebut disampaikan Tasdi pada acara Silaturahmi IGTKI-PGRI (PAUD Formal) dengan Bupati Purbalingga di Pendopo Dipokusumo, Sabtu (22/7).
Anggaran Tahun 2017 untuk IGTKI senilai 14,3 Miliar, namun dana sebesar itu ternyata belum sampai ke seluruh pendidik di Kabupaten Purbalingga. Sebanyak 274 orang pendidik yang tergabung dalam IGTKI ternyata belum tersentuh dana dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga.
“Ada 274 orang pendidik yang belum sama sekali tersentuh dana dari pemerintah,” kata Tasdi.
Melihat data tersebut, Tasdi telah merancang anggaran di Tahun 2018 dengan menambah anggaran sebelumnya sebesar 9,7 Miliar. Sehingga total dana yang dibutuhkan demi kemajuan dan kesejahteraan IGTKI senilai 25 Miliar sehingga seluruh pendidik yang tergabung dalam IGTKI dapat merasakan dana kesejahteraan yang diberikan Pemkab Purbalingga.
“Saat ini yang dana yang dianggarkan untuk IGTKI ada 14,3 Miliar ditambah nanti tahun depan sebesar 9,7 Miliar, sehingga total anggaran yang dibutuhkan sebesar 25 Miliar,” jelasnya.
Rencana Bupati menambahkan besaran dana dikarenakan adanya data Guru Tidak Tetap di Purbalingga sebanyak 3747 termasuk di dalamnya Guru TK, Guru PAUD dan sebagainya. Oleh karena itu, demi kesejahteraan para pendidik yang telah berjuang mengabdikan diri mencerdaskan putra putri bangsa maka diperlukan peningkatan kesejahteraan bagi mereka.
“Para guru-guru disini sudah berjuang keras mengabdi untuk negeri dan pemerintah demi kemajuan bangsa dan negara, oleh karena kita akan berusaha meningkatkan kesejahteraan untuk semuanya,” ujarnya.
Tidak hanya itu,Tasdi juga menuturkan akan memberikan seragam gratis untuk kelompok IGTKI dari Kecamatan Karangmoncol. Seragam yang akan diberikan sebanyak 20 buah sesuai dengan anggota yang ada.
IGTKI sebagai organisasi tertua harus mampu menjadi pioner utama organisasi pendidik yang lain. Selain itu, IGTKI harus mampu mengedepankan tidak hanya kuantitas melainkan kualitas. Tidak hanya mendidik supaya pintar melainkan bagaimana pendidik menanamkan nilai, etika, dan karakter sejak usia dini.
“Para guru disini harus mampu mendidik putra-putri bangsa tidak hanya pintar saja melainkan harus menanamkan nilai-nilai, etika, dan keterampilan juga membangun integritas anak-anak sejak kecil,” ungkap Tasdi.
Terakhir, Bupati menghimbau kepada seluruh jajaran IGTKI dan organisasi pendidik yang lainnya untuk bekerja sama membangun integritas Kabupaten Purbalingga. Tasdi menambahkan pihaknya akan mengerahkan seluruh lapisan demi kemajuan Pemkab Purbalingga dan bagaimana mewujudkan tugas dalam rangka membentuk putra putri yang cerdas dan berkarakter.
“Mari bersama kita wujudkan tugas-tugas dalam membentuk anak yang cerdas dan berkarakter,” pungkasnya.
Acara silaturahmi IGTKI-PGRI (PAUD Formal) dengan Bupati Purbalinggga ditambahkan dengan siraman rohani yang disampaikan oleh KH. Nur Kholis. Turut hadir dalam silaturahmi tersebut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga, Bunda PAUD Kabupaten Purbalingga, Ketua Himpaudi Kabupaten Purbalingga, Ketua IGTKI Kabupaten Purbalingga beserta jajaran dan anggotanya, Perwakilan PGRI dan tamu undangan lainnya. (PI-7)