PURBALINGGA, INFO- Sejumlah 3 rice mill (penggilingan padi) yang ada di Kecamatan Kemangkon, diresmikan penggunaannya oleh Bupati Purbalingga H. Tasdi, SH. MM. yang didampingi Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi, SE. B.Econ., Kepala Dinas Pertanian Ir. Lily Purwati, sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga dan juga para Kepala OPD, Rabu siang (22/11).
Secara simbolis, Bupati Tasdi menggunting pita tanda pembukaan rice mill Tirto Langgeng dalam rangkaian kegiatan gerakan percepatan tanam padi, peresmian sarana prasarana pertanian, dan rehab RTLH Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga yaitu bantuan rehab untuk keluarga bpk. Anto Raharjo warga Desa Kalialang Kecamatan Kemangkon. Usai peresmian, Bupati Tasdi juga tak segan mencoba kinerja mesin penggilingan padi dan langsung melihat beras hasil dari gilingan mesin rice mill tersebut.
Saat ramah tamah dengan para petani dan warga Kalialang, Bupati Tasdi menyampaikan apresiasinya dan penghargaan kepada Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai air (GP3A) Tirto Langgeng, GP3A Tirta Sakti dan GP3A Toya Jati Lancar yang masing-masing telah membangun sarana prasarana pertanian berupa 1 (satu) rice mill dan berharap adanya rice mill dapat meningkatkan produktifitas pertaian terutama pengadaan beras bagi warga Kalialang dan Kecamatan Kemangkon khususnya, dan ikut serta menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Purbalingga.
“Hal ini adalah langkah cerdas dari para kadang tani di Kalialang dan Kec. Kemangkon menjaga stabilitas pangan utamanya beras untuk ikut serta menjaga stabilitas ketahanan pangan di Kabupaten Purbalingga. Karena langkah tepat yang dilakukan petani, tidak hanya pada percepatan tanamnya, penanganan pengolahan tanahnya, pemupukan, pengairan (irigasi) dan langkah – langkah lainnya dalam upayanya meningkatkan produktifitas hasil pertaniannya, namun juga langkah tepat pasca panennya,” kata Bupati Tasdi.
Terkait dengan percepatan tanam, Kepala Dinas Pertanian Ir. Lily Purwati melaporkan bahwa berdasarkan evaluasi capaian luas tanam di musim tanam Oktober 2016 sampai dengan September 2017, tercapai 42.846,9 hektar dengan intensitas pertanaman 203 %, yang berarti hanya 3 % dari jumlah lahan yang panen 2 (dua) kali dalam satu tahun.
“Sedangkan untuk masa tanam periode Oktober 2017 sampai dengan September 2018 capaian luas tanam adalah 4.316,8 hektar dan target untuk bulan Oktober 2017 sampai dengan Desember 2017 seluas 12.500 hektar.,” kata Ir. Lily.
Lily menambahkan, sampai saat ini (November 2017-red) capaian luas tanam baru 4.181 hektar, maka hal ini memerlukan kerja keras untuk semua pihak terutama petani dan pendampingnya yaitu para penyuluh pertanian untuk mendorong dilakukannya percepatan tanam yaitu pengolahan tanah dan penyemaian benih.
Dalam kesempatan ramah tamah dengan warga, Bupati Tasdi berkenan menyampaikan secara simbolis pembayaran klaim asuransi gagal panen dari PT. asuransi jasa Indonesia (jasindo) kepada kelompok tani (poktan) makmur 1 Desa Sokawera Kec. Padamara yang mengalami gagal panen pada lahan seluas 1,59 hektar dan poktan antasena Desa Rabak Kec. Kalimanah yang mengalami gagal panen pada lahan seluas 2,43 hektar, serta pemberian makanan tambahan (PMT) bagi 10 orang ibu hamil dan 15 balita dari Puskesmas Kemangkon.(PI-5)