PURBALINGGA, Kehadiran Bupati Purbalingga Tasdi,SH.MM. di Lapangan Desa Tlahab Kidul telah membawa berkah dan kebahagiaan tersendiri bagi warga masyarakat Tlahab Kidul. Warga masyarakat yang sedang membuat lapangan desa belum jadi-jadi ternyata ditangkap oleh Bupati Tasdi.”Dari dulu sampai sekarang lapangannya tidak jadi-jadi, maka pada malam ini Saya bantu 100 juta rupiah. Modal Jiwel Siji olih 100 juta pinter ya,” ujar Bupati Tasdi saat menghadiri pemantasan wayang kulit menyambut datangnya tahun baru 1439 Hijriyah dan Ruwat Bumi di Lapangan Desa Tlahab Kidul, Minggu malam (24/09).
Sebelum pementasan wayang kulit, Bupati juga di sambut dengan tarian Genjring dari para warga masyarakat, namun kelompok Genjring tersebut hanya mengenakan seragam pakai kaos, tidak memakai seragam pakai kain yang bernuansa pakaian adat, melihat hal tersebut Bupati ternyata tidak tinggal diam. “Nanti Saya bantu 5 juta rupiah buat beli seragam pakaian,” janji Bupati langsung disambut dengan tepuk tangan yang riuh. Bantuan kepada kelompok Genjring diharapkan nantinya pada saat ada acara di Karangreja dapat ditampilkan kebolehan dalam melatunkan lagu dan tariannya.
“Jadi Pemimpin ya tugasnya mombongi, menyemangati dan mawiti,” ujarnya di damping Sekda dan Para Pejabat lainnya saat memberikan bantuan. Bupati juga berharap bentuk kesenian Genjringan untuk tetap diuri-uri keberadaannya. Dalam kesempatan tersebut Bupati juga ikut prihatin terhadap keberadaan dhalang di Purbalingga. “Purbalingga itu krisis Dhalang,” ungkap Bupati yang ditujukan kepada Ki Siswanto, Dhalang Tlahab Kidul yang malam tersebut manggung.
Ungkapan Bupati tersebut sangat beralasan, karena setiap kali menghadiri acara Suran di 224 Desa dan 15 Kelurahan ternyata Dhalang-dhalang yang main kebayakan dari luar kota Purbalingga. Untuk itu perlu digalakan Ganasidi-ganasidinya, Bupati juga berjanji nanti saat Hari Jadi Purbalingga akan ada Lomba Dhalang tingkat Kabupaten. “Nanti hadiahnya 10 juta rupiah,” ucap Bupati memberi semangat. Bupati juga minta nantinya Ki Siswanto tidak hanya tampil di desanya saja, namun harapannya nanti dapat tampil di Pendopo Dipokusumo. “Aja mung jago kandang tok,” ujar Bupati.
Sebagai bentuk nguri-uri budaya memainkan gamelan, rencanaya nanti di tiap Kecamatan akan dibelikan seperangkat set gamelan dengan tujuan untuk latihan bagi PNS, Perangkat Desa dan anak-anak sekolah. Rencananya nanti pada saat Hari Jadi Purbalingga akan diadakan lomba memainkan Gamelan bagi para OPD.
Ketua Panitia Suran dan Ruwat Bumi Desa Tlahab Kidul Kusdali terpisah menjelaskan rangkaian acara Ruwat Bumi telah diawali dengan Kemah Ceria, Festival Pawai Obor, Pembekalan Materi Kebangsaan dan Narkoba, pemutaran film Pemberontakan G.30 S/PKI, penanaman pohon 20 ribu batang serta diakhiri dengan pementasan wayang kulit dengan dhalang Ki Siswanto dengan mengambil lakon Kresna Boyong.(PI-3)