PURBALINGGA _ Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi memberikan bantuan berupa 1 set alat hadroh, bola kaki, bola voli, 2 buah sepeda dan bantuan hibah senilai Rp 50.000.000. kepada Madrasah Tsanawiyah (MTS) Ma’arif NU 05 Majasari Kec.Bukateja pada Jumat (31/1). Pemberian bantuan tersebut diserahkan saat bupati yang akrab dipanggil Tiwi melakukan kegiatan “Bupati Tilik Madrasah.
“Bupati Tilik Madrasah merupakan kegiatan baru yang sengaja diagendakan oleh pemerintah Kabupaten Purbalingga karena banyak masukan dari masyarakat bahwa hanya sekolah-sekolah negeri yang bisa dikunjungi bupati oleh karena itu, pemerintah berinisiatif mengagendakan acara Bupati Tilik Madrasah. Pasalnya visi dan misi madrasah sama dengan sekolah negeri lainnya, yaitu membangun generasi muda menjadi generasi yang cerdas, unggul dan berakhlakul kharimah,” kata Tiwi.
Perkembangan zaman dan teknologi dari tahun ke tahun selalu berkembang dengan pesat, sehingga akan memunculkan dua dampak yaitu dampak positif dan negatif, Bangsa Indonesia saat ini sedang dihadapkan berbagai macam permasalahan salah satunya adalah permasalahan remaja berupa degradasi moral, banyak anak-anak remaja yang terjerumus pergaulan bebas , narkoba, minuman keras bahkan anak-anak sekolah yang terjerumus ke paham-paham radikal. “Salah satu faktor yang bisa membentengi anak-anak kita dari pengaruh-pengaruh negatif adalah ilmu agama sehingga para orang tua wali murid tidak salah menyekolahkan anaknya di madrasah. Sehingga melalui sekolah di madrasah akan tercipta generasi-genarasi yang Qur’ani dan insani yang akan mewujudkan generasi Purbalingga menjadi generasi yang berakhlakul kharimah,” jelasnya.
Peran orangtua di rumah juga sangat diperlukan. Orangtua harus mau dan mampu mendampingi anak-anaknya dengan baik. “Lingkungan keluarga tidak kalah penting dengan pendidikan formal, sehingga pendidikan formal dan keluarga harus seimbang kerena di Indonesia pendidikan tidak cukup hanya melalui kecerdasan intelektual tetapi pembinaan mental spritual, akhlaq dan karakter merupakan yang sangat penting,” tuturnya.
Sebelumnya, kepala MTs Ma’arif NU 05 Majasari Siti Maersaroh mengungkapkan, madrasah yang dipimpinnya memiliki visi yang tidak bertentangan dengan visi misi Kabupaten Purbalingga, yakni Terwujudnya generasi yang berilmu, beramal dan berakhlakul karimah, serta pribadi yang peduli dan bertanggungjawab.
MTs M’arif Nu 05 didirikan pada 1 Agustus 1965, berada di bawah naungan LP Ma’arif Kementrian Agama. Pendiri utama MTs Ma’arif NU Majasari didirikan oleh tokoh NU setempat, Kyai Haji Achmad Munjali. “Selama berdirinya madrasah tersebut atau selama 50 tahun, sempat mengalami pergantian pemimpin sampai 4 kali. Pada awal berdiri tahun 1965-1980 dipimpin KH Muhamad Syaefullah, 1980-1997 dipimpin KH Muhamad Mushola, 1997-2018 dipimpin KH Mustangin SAg. Tahun 2018 sampai saat ini dipimpin saya sendiri. Tahun ajaran ini jumlah kelas ada 9 rombel dengan siswa 336 siswa, jumlah guru 16 orang, dan 7 karyawan,” jelas Siti. (u/humpro)