Purbalingga, Dinkominfo – Bupati Purbalingga, Tasdi membuka Grebeg Onje 2017, Rabu (17/05/2017) di Halaman Pendopo Puspa Jaga, Desa Onje, Kecamatan Mrebet, Purbalingga. Bupati berencana menjadikan Grebeg Onje menjadi event tahunan. “Selamat untuk warga Desa Onje yang tahun ini merayakan Gebeg Onje pertama kalinya, kami akan terus agendakan dan ditingkatkan,” katanya.
Tasdi berharap masyarakat lebih mengenal sejarah kabupaten Purbalingga dari Grebeg Onje. “Jadi Grebeg Onje tidak sekedar seremoni saja, ada esensinya, ada aspek historis dan aspek teleskopisnya, masyarakat harus tahu sejarah Kabupaten Purbalingga,“ katanya.
Bupati menjelaskan ada nilai historis yang harus digali di Desa Onje. “Melalui Grebeg Onje akan kita kupas sejarah Desa Onje yang merupakan Desa Tertua yang berpengaruh lahirnya Kabupaten Purbalingga,” ungkapnya.
Bupati mengatakan Pemkab Purbalingga bekomitmen untuk terus memajukan Desa Tertua di Kabupaten Purbalingga tersebut. “Nantinya akan dibuat sebuah buku Sejarah Onje Terhadap Berdirinya Kabupaten Purbalingga, Kedepan Desa Onje akan dijadikan Kecamatan Onje,” ungkapnya.
Koordinator Pengelola Grebeg Onje Yudhia Patriana mengatakan diselengarakannya Grebeg Onje untuk mengingatkan kita bahwa Onje pernah menjadi sebuah kadipaten yang melahirkan para pemimpin Kabupaten Purbalingga. “Selain napak tilas sejarah, Grebeg Onje merupakan kegembiraan warga Desa Onje dan Purbalingga dalam menyambut datangnya bulan Ramadan,” ungkapnya.
Kepala Desa Onje, Budi Triwibowo mengatakan Grebeg Onje salah satu upaya untuk mengembangkan budaya yang ada di Desa Onje. “Hari Kamis, ada Ritual Belik Pitu, nantinya Bupati, Kepala Desa juga ikut mandi di Belik Pitu,” katanya.
Setelah membuka Grebek Onje 2017, Bupati Tasdi melakukan ziarah kubur ke Makam Adipati Onje, mencuci muka di Belik Domas, mengunjugi Pohon Belimbing Tua, Jembatan Putih dan Cagar Budaya Acra Batu. (dalp)