PURBALINGGA, DINKOMINFO – Bertahun – tahun warga desa Karangjambu Kecamatan Karanganyar, Purbalingga berkeinginan memiliki bendungan irigasi permanen yang dapat dimanfaatkan para petani untuk mengolah sawahnya. Pasalnya selama ini, bendungan sederhana yang dibuat dari tumpukan batu dan bambu sering jebol akibat dihantam banjir Sungai Kuning yang melintasi desanya.
“Masyarakat berinisiatif membuat bendungan ini untuk mengairi persawahan di tiga desa tetangga. Namun karena hanya dibuat dari bronjong dan bambu sering terbawa banjir,” kata salah seorang anggota Kelompok Tani Makmur Desa Jambudesa, Darjo usai bergotong royong membuat bronjong bendungan bersama Bupati Tasdi dan Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi pada acara Gebrak Gotong Royong, Jumat (24/3).
Masyarakat tani di desa itu, lanjut Darjo, sangat berharap adanya bendungan permanen sehingga tidak selalu rusak saat sungai banjir. “Kalau di sisi atas (lokasi bendungan-red) pengairannya sudah lumayan. Kalau ada bendungan bisa mengairi sawah di grumbul Maribaya, Kalimanggis sampai Kopak Kalilongkrang. Bahkan bisa sampai Karanganyar,” jelasnya.
Kepala Desa setempat, Liswati membenarkan adanya kebutuhan pembangunan bendungan permanen untuk usaha pertanian di desanya. Dia mengaku, sudah mengusulkan pembangunanya ke Kecamatan dan kabupaten bahkan berkali-kali dikunjungi PU kabupaten dan Provinsi, namun hingga saat ini belum dapat direalisasikan.
“Kami bersama masyarakat sudah berupaya membuat bendung sederhana namun selalu jebol saat ada banjir. Karenanya kami mengundang Bupati agar dapat segera merealisasikan impian warga kami,” katanya.
Liswati berharap, bendungan Wiraraga dapat segera dibangun sehingga para petani didesanya dapat meningkatkan produktifitas pertaniannya. bukan hanya itu, lanjut Liswati, jika terealisasi, bendungan Wiraraga dapat mengairi 70 hektar areal persawahan di tiga desa yakni Jambudesa, Karanganyar dan Kalijaran.
Saat beramah tamah dengan masyarakat Jambudesa di halaman Sekolah Dasar setempat, Bupati Purbalingga menyatakan akan membantu pembangunan bendungan tersebut. Harapannya, masyarakat petani didesa Jambudesa dan sekitarnya mampu meningkatkan hasil panen melalui intensifikasi usaha tani.
“Saya sudah berembuk dengan wakil bupati (Dyah Hayuning Pratiwi-red) dan PU, nanti pembangunan bendungan Jambudesa kita dibantu dari APBD Perubahan 2017,” katanya.
Bupati menegaskan, kehadiran Bupati dan Wakil Bupati di Desa Jambudesa harus ada manfaatnya bagi masyarakat. Hal itu juga sejalan dengan tujuan diadakannya kegiatan Gebrak Gotong Royong yakni membangun silaturahmi dan membangun kebersamaan antara jajaran pemkab dengan masyarakat. Termasuk menyerap aspirasi dan memberikan solusi bagi permasalahan yang ada di tingkat desa.
Selain bergotongroyong membuat bendungan dari bronjong, Bupati Tasdi, Wabup Tiwi, Ketua TP PKK Erni Tasdi dan jajaran pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) kabupaten Purbalingga juga melaksanakan kerja bhakti bersih kuburan, tutup tanam padi, penanaman pohon penghijauan di turus jalan dan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Bupati juga menyerahkan sejumlah bantuan kepada masyarakat seperti bantuan beras, makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita, bantuan kursi roda, bantuan bibit cabe rawit dan penyerahan hasil kegiatan administrasi kependudukan. (Har/tfq)