PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi selaku ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat kabupaten mengaku prihatin dan kecewa melihat rendahnya kesadaran pedagang dan pengunjung pasar hewan Purbalingga dalam mentaati protokol kesehatan terkait Covid-19. Hal ini diungkapkan bupati Tiwi saat sidak ke Pasar Hewan Purbalingga, Kamis (28/5).
Bupati Tiwi mengadakan sidak ke pasar hewan Purbalingga didampingi kepala Dinas Pedagangan Sidik Purwanto, bertepatan dengan hari pasaran, sehingga pengunjung maupun pedagang membludak. Hari pasaran untuk pasar hewan Purbalingga ditetapkan Senin dan Kamis, pedagang dan pengunjung yang datang tidak saja berasal dari kabupaten Purbalingga, tetapi juga dari kabupaten tetangga.
Melalui pengeras suara berulangkali Tiwi mengingatkan pengunjung untuk mentaati protokol kesehatan, utamanya penggunaan masker. Seorang calo kambing Maryoto (60) mengaku tidak menggunakan masker karena dia perokok. “Kadang-kadang di desa memakai masker, kadang-kadang tidak pakai. Nuwunsewu, sering ngrokok dados susah,” katanya jujur.
Mensikapi para pedagang dan pengunjung pasar hewan yang tidak mentaati protokol kesehatan, utamanya penggunaan masker dan menjaga jarak dengan orang lain. Rencananya pemkab Purbalingga pada hari pasaran depan, yakni hari Senin, akan melakukan rekayasa penataan pedagang dan perparkirannya.
“Nanti mulai minggu depan, kita akan melakukan langkah-langkah. Salah satunya adalah parkir mulai Senin depan diluar area pasar. Yang saat ini digunakan untuk parkir sepeda motor akan kita gunakan untuk lapak-lapak pedagang, sehingga ada batas atau jarak antar lapak atau pedagang.” kata Tiwi.
Senin merupakan hari penentuan bagi pedagang dan pengunjung pasar hewan untuk mentaati protokol kesehatan. Semua pengunjung yang akan masuk ke area pasar hewan diwajibkan menggunakan masker, termasuk para pedagang hewan. Sepeda motor milik pedagang unggas yang biasa masuk ke area pasar, diminta untuk memarkirkan sepeda motornya di luar area pasar hewan.
“Hari Senin diujicoba, ketika bisa diimplementasikan dengan baik, sepanjang masih bisa menjalankan protokol kesehatan, pusat keramaian pasar ini masih bisa tetap buka. Akan tetapi kalau nanti kita melakukan ujicoba segala macamnya, tetapi masih tetap ada kerumunan dan masyarakat tidak disiplin, pasar hewan ini akan kami tutup selama pandemi covid-19.” kata Tiwi kesal.
Para pedagang dan pengunjung diharapkan bisa mengikuti himbauan pemerintah dan bisa kooperatif dengan pemerintah. Pasalnya saat ini pemerintah sedang konsentrasi untuk percepatan penanganan pandemi covid-19.
“Ayo, mari bekerjasama demi kesehatan semua, kesehatan pedagang, kesehatan pengunjung dan kesehatan seluruh warga masyarakat Purbalingga, pintanya.(umg/humaspurbalingga).