PURBALINGGA_ Bupati Purbalingga kagum terhadap produk-produk masyarakat di wilayah Kecamatan Kertanegara. Kekaguman ini diperlihatkan saat naik panggung dan membawa serta memamerkan sejumlah produk UMKM saat memberikan sambutan pada Road Show Gelar Produk Unggulan UMKM se Kecamatan Kertanegara, Kamis (24/10).
Bupati Dyah Hayuning Pratiwi sebelum acara sempat melihat dari dekat dan masuk ke setiap stand UMKM utusan dari desa-desa se-Kertanegara. Di setiap stand Tiwi selalu berhenti untuk melihat hasil UMKM yang unik dan menarik, seperti kerajinan lukisan kaligrafi, dan makanan olahan berbahan non beras.
Diungkapkan Bupati Tiwi, sesaat lagi Kabupaten Purbalingga memiliki bandara Jenderal Besar Soedirman. Tahun depan bandara sudah dapat beroperasi, oleh karenanya Kabupaten Purbalingga harus siap menyambut beroperasinya bandara tersebut. “Biasanya yang namanya daerah baik kabupaten atau kota yang ketempatan bandara akan menjadi kabupaten yang maju dan berkembang, oleh karenanya kita Purbalingga harus mempersipakan diri, aja nganti keberadaan bandara justru memberikan manfaat bagi kabupaten lain di luar Kabupaten Purbalingga,” kata Tiwi.
Saat ini Pemkab Purbalingga sedang mendorong sejumlah sektor untuk mendukung keberadaan bandara, diantaranya sektor pariwisata dan sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Karena dari survei didapati bahwa sektor UMKM merupakan salah satu sektor penyangga perekonomian nasional terbesar diantara sektor-sektor yang lain. Saat krisis ekonomi 1997-1998, sektor properti dan komoditi mengalami kelesuan, namun satu satunya sektor yang mampu bertahan adalah sektor UMKM.
Sektor UMKM setiap tahun selalu mengalami peningkatan dan perkembangan yang luar biasa, karena pelaku UMKM baik di tingkat kabupaten, provinsi mapun pusat dari tahun ke tahun selalu bertambah. Sektor ini menjadi salah satu solusi dalam rangka mengentaskan kemiskinan, dan mengurani pengangguran. Karena ternyata sektor ini menyerap hampir sepertiga dari total jumlah penduduk Kabupaten Purbalingga.
Pemerintah saat ini sedang mendorong sektor UMKM dan membantu permasalahan yang dihadapi. Permasalahan yang sering dihadapai UMKM berupa modal usaha, disamping itu masalah pemasaran. Terkait masalah permodalan, pemerintah telah meluncurkan bantuan usaha berupa kredit modal usaha dengan nama Kredit Mawar.
“Untuk tahap pertama, Kredit Mawar memberikan bantuan kredit usaha sebesar Rp 2.500.000, jika selam dua tahun cicilannya bagus dan berjalan lancar, maka di tahun berikutnya kreditnya bisa bertambah sampai angka Rp 15.000.000. Jadi ini adalah salah satu inovasi pemerintah daerah kerjasama dengan BUMD dalam mendorong UMKM di Purbalingga,” tutur Tiwi.
Dari sisi pemasaran pemerintah Kabupaten Purbalingga juga sudah melaunching program Tuka-Tuku Purbalingga yang berarti membeli berulang-ulang. Jika produk Purbalingga ini dibeli berulang-ulang oleh konsumen, berarti produk Purbalingga memiliki kualitas yang baik. Program ini bekerjasama dengan Buka Lapak. (u_humpro).