PURBALINGGA, HUMAS – Bupati Purbalingga Drs H Heru Sudjatmoko, M.Si mengungkapkan, dalam menghadapi setiap persoalan dan menyelesaikannya, dirinya tidak melihatnya secara gelap. Bupati mengumpamakan, untuk melihat sebuah masalah jangan menggunakan kaca mata hitam. “Apabila setiap melihat suatu persoalan dengan kacamata hitam, maka apapun akan menjadi hitam dan persoalan tak pernah selesai,” ujar Bupati Heru saat melakukan silahturahmi dengan keluarga besar Muhammadiyah di Pendapa Dipokusumo, Jum’at (5/4) siang. Silaturahmi yang dihadiri sekitar 600 warga Muhammadiyah yang terdiri dari elemen pengurus, baik cabang maupun ranting se-Purbalingga. Ikut hadir dalam pertemuan itu Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Purbalingga Drs Wahyudiana M.Pd. Sedangkan siraman rohani dibawakan oleh Ustadz Sodiqin Masruhin, S.Ag. Bupati mengemukakan hal itu menanggapi berbagai kritik yang dilontarkan melalui media massa, jejaring sosial maupun SMS yang masuk. Heru mengaku, semua kritik dijadikan bahan masukan untuk pertimbangan. “Saya tetap harus kepala dingin, berpikir jernih dan berbuat bijaksana dalam menyelesaikan persoalan yang muncul,” ujar Heru. Heru menilai, merupakan hal yang wajar jika seseorang membela diri. Seorang manusia menjadi tidak lumrah apabila tidak membela diri saat menghadapi kenyataan bahwa dirinya tidak melakukan kesalahan, tapi dituduh melakukan perbuatan yang tidak pernah dilakukanya. “Sebagai manusia, wajar ketika melakukan pembelaan diri saat menghadapi persoalan yang dihadapinya. Wong dikapak-kapakna ko meneng baen (orang diapa-apain kok diam saja),” ujarnya. Dalam kesempatan itu, Bupati Heru juga menyampaikan apresiasi yang tinggi atas soliditas yang selama ini dilakukan oleh warga Muhammadiyah dalam berbagi bidang seperti pendidikan, kesehatan dan amal usaha yang lain. “Saya bangga dan sangat mengapresiasi warga Muhammadiyah dalam berbagai kegiatan di masyarakat dan dalam ikut membangun Purbalingga,” katanya. (Humas/Kmn)