PURBALINGGA, INFO- Setelah bersemayam selama 2 hari 2 malam di balai desa Serang Kecamatan Karangreja, 777 lodong yang berisi air dari mata air Sikopyah diarak menuju kawasan lembah asri untuk diruwat dan kemudian dibagikan kepada warga sekitar dan juga pengunjung yang datang pada rangkaian kegiatan Festival Gunung Slamet (FGS) 3 tahun 2017, hari ketiga, Sabtu (23/09).
Sebelum dibawa ke lembah asri, terlebih dahulu di do’akan oleh sesepuh desa Syamsuri dan diambil satu persatu oleh para pembawa lodong secara estafet (ulung-ulungan). Prosesi pengambilan air ini, menurut Syamsuri bermakna agar warga dalam menjalani hidup harus memperhatikan tetangga dan lingkungan sekitarnya, yaitu saling ulung-ulungan yang mempunyai makna saling menolong dan saling menjaga.
“Hidup tidak bisa sendiri, karena itu harus saling tolong-menolong agar ketika mendapatkan musibah atau masalah seberat apapun, InsyaAllah orang lain akan cepat membantu,” kata Syamsuri.
Tidak hanya warga sekitar yang membawa lodong, pada hari ketiga gelaran FGS 2017, warga sekitar Serang bahkan dari luar Kecamatan Karangreja juga menjadi peserta arak-arakan pembawa lodong dari kantor desa Serang menuju Lembah Asri. Tidak terkecuali 13 turis mancanegara yang datang sejak hari kedua gelaran FGS 2017. Ke 13 turis itu datang dari Hungaria, Polandia, Vietnam dan Filipina.
Semua turis mengenakan pakaian adat dan beberapa diantaranya ikut serta membawa lodong berisi air Sikopyah membaur dengan rombongan pembawa lodong lainnya. Dipimpin langsung oleh Bupati Purbalingga H. Tasdi, SH. MM. yang didampingi pejabat Pemkab Purbalingga, rombongan pembawa air Sikopyah bergerak menuju lembah asri.
Dalam perjalanan menuju kawasan lembah asri, Bupati Tasdi menyampaikan bahwa sebelum dibagikan ke warga, air Sikopyah selanjutnya akan melalui prosesi ruwatan atau disucikan. Prosesi ruwatan itu mengandung harapan agar memperoleh kemakmuran, kesehatan, kelancaran dan juga karahargyan bagi warga Serang dan lingkungan sekitarnya.
“Namun tentunya harus diikuti dengan tindakan nyata, salah satunya dengan penanaman pohon dan membangun kerukunan dan kebersamaan antar warga untuk selalu melestarikan lingkungan, menjaga alam, sehingga alam bermanfaat bagi warga Serang dan sekitarnya,” kata Bupati Tasdi.
Prosesi pemindahan air Sikopyah ke lembah asri diiringi pawai budaya dan juga pawai gunungan hasil bumi dari warga Serang dan para siswa PAUD/TK, SD, SMP dan juga para guru pendampingnya. (PI-3/PI-4/PI-5)