PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE B ECon MM bersama ketua DPRD Purbalingga menyalurkan bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) sektor informal, utamanya para pedagang sekolah, Senin (20/4). Secara simbolis Tiwi, sapaan akrab bupati Purbalingga memberikan bantuan bagi pedagang sekolah di SMPN 1 Purbalingga, SDN 1 Purbalingga Wetan, SDN 2 Kedungmenjangan, SDN 3 Purbalingga Lor dan SDN 1 Purbalingga Kidul.
Para pedagang yang biasa mangkal di sekolah-sekolah masuk dalam Jaring Pengaman Sosial (JPS). Pasalnya mereka merupakan salah satu sektor yang terdampak langsung adanya pandemi Covid-19. Mereka yang biasa menjajakan makanan, selama sekolah menerapkan belajar di rumah, otomatis tidak mendapatkan penghasilan.
Salah satu pedagang di SDN 1 Purbalingga Kidul Elli Yuswantiri (51) mengatakan, setiap harinya berjualan roti bakar dan piscok (pisang coklat), namun adanya kebijakan belajar di rumah bagi seluruh siswa menyebabkan tidak bisa berjualan. “Biasanya saya jualan roti bakar, tapi sekolah libur. Hari ini mendapatkan bantuan dari bupati, sangat membantu untuk makan keluarga,” ungkapnya.
Sementara pedagang lain, Isti (45) yang biasa jualan minuman dingin dan jagung manis di SDN 2 Kedungmenjangan, mencoba berjualan di rumah karena sudah satu bulan sekolah menerapkan belajar di rumah. Namun upaya dan rejeki Isti tidak semulus ketika berjualan di sekolah. Isti hanya berharap sekolah cepat masuk kembali. “Sekarang sulit sekali untuk berjualan. Di rumahpun tidak laris seperti berjualan di sekolah. Pemasukannya turun drastis, saya berharap anak-anak dapat belajar di sekolah lagi. Hari ini dapat bantuan beras, minyak goreng, telor dan mie instan, terimakasih sekali ada yang memperhatikan nasib saya.” tuturnya.
Saat mendampingi sejumlah kepala sekolah memberikan bantuan bagi pedagang sekolah, Bupati Tiwi menuturkan, hari ini dan besok (20/21 April) pihaknya bersama-sama dengan jajaran pendidikan, PGRI, MKKS, IGTKI, K3S akan mendistribusikan bantuan paket sembako yang merupakan Jaring Pengaman Sosial (JPS) pedagang sekolah. JPS pedagang sekolah ini merupakan donasi dari keluarga besar PGRI beserta jajarannya yang digabung dengan bantuan dari pemerintah.
“Bantuan yang kemarin sudah didonasikan oleh PGRI dan jajaran pendidikan senilai Rp. 178 juta kami gabung dengan bantuan dari pemerintah daerah. Diserahkan dalam bentuk paket sembako bagi 2.382 pedagang sekolah.” katanya.
Bantuan paket sembako didistribusikan melalui koordinator wilayah (Korwil) Dinas Pendidikan untuk diteruskan ke sekolah-sekolah. Nantinya pihak sekolah yang akan menyerahkan langsung kepada para pedagang yang biasa berjualan di sekolah.
Tiwi menambahkan bantuan tersebut sebagai Jaring Pengaman Sosial sektor informal khususnya pedagang sekolah. Karena sejak diterapkannya sistem belajar di rumah, berimbas secara ekonomi bagi para pedagang sekolah. “Ini merupakan bentuk kepedulian kami, dan semoga bermanfaat,” jelasnya. (umg/humaspurbalingga).