PURBALINGGA – Menteri Pertanian DR. Ir. H Andi Amran Sulaiman, MP mentargetkan dalam dua tahun mendatang kemiskinan di Purbalingga mampu turun dibawah 10 persen. Hal ini dapat terealisasi jika pemkab Purbalingga melakukan sinergi penanganan kemiskinan dengan berbagai kementerian termasuk melalui program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (BEKERJA) yang dilakukan Kementerian Pertanian.
“Kami mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Bupati (Tasdi-red). Dulu kemiskinan Purbalingga 48 persen, hari ini tinggal 18,8 persen. Kami yakin di akhir jabatannya, itu bisa dibawah 10 persen. Itu bisa aku pastikan,” ujar Amran Sulaiman di Purbalingga, Selasa (8/5).
Kedatangan Menteri Pertanian di Desa Sangkanayu Kecamatan Mrebet, Purbalingga untuk mencanangkan Program BEKERJA berbasis pertanian yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian. Program tersebut diamatkan oleh Presiden RI Joko Widodo agar semua kementerian melakukan gerakan Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (BEKERJA).
Dalam kunjungannya, Mentan Amran Sulaiman menyerahkan bantuan 30 ekor kambing, 475.000 ekor ayam kampung unggul balitbang (KUB), 31.000 batang bibit pohon pisang, dan 100 batang bibit pohon durian untuk 810 KK warga Desa Sangkanayu. Sementara Pemkab Purbalingga menambah bantuan 1000 bibit cabai, 4 unit rahab RTLH serta bantuan Rasbangga (Beras Purbalingga), Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ibu Hamil dan Balita, bantuan Kursi roda dan alat bantu dengar.
Bantuan ayam tersebut, lanjut Menpan, diberikan secara gratis berikut kandang dan pakannya sampai bertelur. Tidak hanya itu, pihak kementerian juga akan melakukan pengawalan atau pendampingan hingga ayam itu bertelor.
“Dalam jangka pendek saat bantuan ayam bertelor empat bulan dari sekarang, warga sudah bisa tinggalkan status pra sejahtera alias tidak miskin lagi. Warga disini sudah bisa menghasilkan telor 50 butir per hari selama dua tahun,” jelas Amran.
Sementara dalam jangka panjang, melalui bantuan bibit tanaman tahunan, Kementerian Pertanian akan membangun sistem cluster. Di Purbalingga ada 12 cluster dengan jenis tanaman durian. Menurut Amran, ketika dua tahun warga sudah menghasilkan telor sebagai penopang kehidupannya, maka saat itu pohon durian yang ditanam akan mulai menghasilkan.
“Satu desa ini harus rampung. Semua diberi bantuan supaya bisa skala ekonomi. Jadi disini nanti akan ada katakanlah kalau tanam durian ada industri durian, ada industri untuk ayam, dan industri telor yang dapat langsung masuk ke super market ,” jelasnya.
Sementara, Bupati Purbalingga H. Tasdi, SH, MM mengaku sangat mendukung program yang digulirkan Kementerian Pertanian. Bahkan Bupati Tasdi tak segan-segan mengadopsi sistem pengentasan kemiskinan yang di bawa oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Dikatakan Bupati Tasdi, Pemkab Purbalingga sudah melakukan berbagai langkah mengatasi kemiskinan. Antara lain melalui program Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), dimana pada 2015 ada dari 241.000 rumah terdapat 11,6 persen tidak layak huni atau mencapai 27.000 rumah. Pada dua tahun terakhir kami sudah merehab 9000 rumah. Termasuk jambanisasi, dari 69.000 rumah yang belum berjamban, setiap tahunnya dilakukan penanganan 5000 jamban.
“Kami ingin meniru apa yang dilakukan Pak Menteri. Bagaimana setelah rumahnya bagus, jambannya bagus, orangnya bisa berdaya secara ekonomi sebagaimana yang dilakukan Kementerian Pertenian dengan memberikan bantuan ayam,” kata Bupati Tasdi.
Ditegaskan Bupati, kabupaten Purbalingga ingin terlepas dari jerat kemiskinan. Sehingga pihaknya selalu bersinergi dengan berbagai stakeholder untuk bersama-sama mengentaskan kemiskinan dari Bumi Perwira kelahiran Jenderal Besar Soedirman. (Hr-humas)