PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Tasdi mendorong dilakukannya perceptan proses pembangunan pasar Bobotsari, terutama pembangunan pasar bagian belakang yang saat ini progresnya terlambat sembilan persen dari target penyelesaian. Pembangunan yang sudah seharusnya mencapai target 27 persen, baru tercapai 18 persen.
“Pelaksana proyek mana. Tolong bagian ini juga dilakukan percepatan pembangunan dengan menambah tenaga kerja dan melakukan pekerjaan lembur. Atur dan perhatikan waktu karena target selesai 13 Desember sudah semakin dekat,” kata Bupati Tasdi saat meninjau proyek pembangunan Pasar Bobotsari bagian belakang bersama SKPD terkait.
Sebelumnya saat singgah meninjau pelaksanaan proyek Pasar Bobotsari bagian depan Jumat lalu, Bupati sempat memuji kinerja pelaksana proyek bagian depan karena progresnya terlihat semakin baik. Penyelesaian proyek pembangunan Pasar Bobotsari, memang dibiayai oleh tiga item anggaran dengan rekanan yang berbeda. Yakni anggaran untuk pembangunan pasar bagian depan menggunakan dana tugas berbantuan bersumber dari APBN progresnya sudah mencapai 40 persen. Sedangkan pembangunan pasar bagian belakang secara struktur telah selesai 50 persen. Yang dibiayai Bantuan Gubernur sudah selesai 25 persen dan yang menggunakan APBD Kabupaten selesai 10 persen.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Dinperindagkop) Agus Winarno menjelaskan, dirinya telah meminta rekanan melakukan akselerasi menambah pekerja proyek dan waktu kerja, yakni dengan lembur. Menurutnya, berdasarkan laporan pengawas proyek, keterlambatan target tersebut disebabkan oleh keterlambatan pembuatan struktur bagunan, akibat terlambatnya pasokan beton readymix.
“Saya sudah minta rekanan yang mengerjakan proyek Pasar Bobotsari bagian belakang, untuk melakukan akselerasi pembangunan, agar target pada 13 Desember mendatang proses pembangunan pasar sudah selesai, bisa tercapai,” jelasnya.
Sebelum melakukan peninjauan pembangunan Pasar Bobotsari, Bupati juga sempat meninjau beberapa proyek yang dibiayai menggunakan APBD 2016. Diantaranya betonisasi ruas jalan di samping Mapolres Purbalingga. Selain itu, juga meninjau betonisasi jalur lingkar. Di lokasi ini, tepatnya di simpang empat Desa Gemuruh atau depan SMKN 3 Purbalingga, Bupati menemukan adanya beton yang sudah retak, meski pembangunan belum selesai.
Bupati meminta kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Purbalingga Sigit Subroto untuk meminta pertanggungjawaban dari rekanan yang mengerjakan proyek tersebut. Sebab, hal itu mengisyaratkan proses betonisasi ada yang salah, karena sudah retak meski baru beberapa pekan dibeton.
Dalam peninjauan proyek tersebut, Bupati juga sempat “ngambek” ketika meninjau pembangunan Puskesmas Mrebet. Sebab, rekanan yang mengerjakan tidak berada di lokasi, meski pun sudah dihubungi sebelumnya oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Purbalingga, selaku SKPD pemilik kegiatan pembangunan tersebut.
Peninjauan dilanjutkan menuju pekerjaan pelebaran jalan Serang – Kutabawa- Siwarak, Kecamatan Karangreja. Di lokasi tersebut, saat ini tengah dilakukan penyelesaian akhir berupa pengaspalan kembali setelah pengecoran pelebaran jalan. Bupati mendapati masih banyak “PR” yang harus ditindaklanjuti terkait belum adanya badan jalan dan saluran air yang permanen.
Rombongan juga sempat meninjau lokasi rencana pembangunan Tugu Selamat Datang di wilayah desa Karangreja dan pembangunan Kya Kya Bobotsari di sebelah Timur Kantor Kecamatan Bobotsari. (Hardiyanto)