PURBALINGGA_Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE B Econ MM menegaskan pemerintah tidak akan melupakan abang-abang becak, yang selama ini turut membantu membangun Kabupaten Purbalingga dengan memberikan jasa moda transportasi. Hal ini dikatakan bupati yang biasa dipanggil Tiwi dihadapan 200 abang becak peserta Lomba Balap Becak di alun-alun Purbalingga, Selasa (28/1). Kegiatan balap becak merupakan pembuka kegiatan Festival Jenderal Besar Soedirman yang ke empat.
“Kalau tahun lalu abang-abang becak sudah mendapatkan bantuan roda nggih, tahun ini juga akan diberikan bantuan anggaran hibah untuk paguyuban becak Kabupaten Purbalingga. Sing penting abang-abang becak tetap sehat dan tetap semangat,” kata Tiwi.
Dijelaskan Tiwi, saat ini pihaknya juga akan berbagi kebahagiaan dengan abang-abang becak yang ada di Kabupaten Purbalingga. Usai lomba balap becak para peserta diberi sembako. “Mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat bagi bapak sekalian nggih, semoga abang becak Kabupaten Purbalingga semuanya sehat, diberikan umur panjang, rejeki yang melimpah yang halal dan barokah, dan keluarga yang sakinah mawadah warohmah dan putra-putri panjenengan akan senantiasa menjadi putra putri yang soleh dan solehah,” kata Tiwi.
Sementara ketua paguyuban pengemudi becak Purbalingga atau Arta Bangga Asmad mengatakan, kegiatan lomba balap mengemudi becak diselenggarakan dalam rangka meramaikan Festival Jenderal Besar Soedirman. Kegiatan lomba balap becak ini dibagi dalam tiga kategori berdasarkan usia, yakni kategori usia 25 – 50 tahun, 51 – 55 tahun dan 56 – 60 tahun. sedangkan usia diatas 61 tidak diperbolehkan mengikuti lomba.
“Nantinya para peserta balap diwajibkan mengitari alun-alun, dan yang tercepat itulah yang juara. Rute balap becak hanya satu kali mengitari alun-alun Purbalingga. Masing-masing kategori akan diambil juara 1,2 dan juara 3,” jelasnya.
Menyinggung era milenial dimana banyak persaingan di dunia moda transportasi utamanya adanya Gojek, Grab dan transportasi online lainnya, Asmad mengungkapkan, adanya transportasi online ini sangat mempengaruhi pendapatan abang becak. Terutama yang biasa mangkal di sekitar sekolah. Tukang becak tersingkir oleh transportasi online. Karena becak kalah cepat dan kalah murah dibanding transportasi onlie.
“Karenanya paguyuban Arta Bangga ini setiap hari Jumat membagikan nasi berkah yang dikumpulkan dari orang-orang peduli. Setiap jumat diupayakan ada nasi gratis dengan bekerjasama dengan Bunda Peduli dan mencari donatur kepada orang yang dianggap sudah mampu,” katanya.
Hasil lomba balap becak, untuk kategori umur 25 – 51 tahun, juara I Achmad Solihin yang biasa mangkal di Taman Gringsing, juara II Hadi Slamet yang biasa mangkal di Jalan Tendean, dan juara III Nisman lokasi mangkal di Toko Rakyat.
sedangkan untuk kategori umur 51 – 55 tahun juara I Sukarso Dirin yang biasa mangkal di terminal, juara II Suhari toko Rakyat dan juara III Slamet Suminto patung Knalpot. Kategori 56 – 60 juara I Jarkasih yang biasa mangkal di dukuh Blumbang, juara II Sahirin Pasar Badog Bancar dan juara III Sugeng Raharjo SMPN 1 Purbalingga. (u_humpro)