PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyampaikan apresiasinya kepada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Tengah yang turut membantu penanganan stunting di Purbalingga khususnya di Desa Panusupan, Kecamatan Rembang. Salah satunya melalui Pelayanan Informasi Kebijakan Daerah (PIKD) berupa pentas seni dan nonton bareng sosialisasi penanganan stunting.
“Mudah-mudahan kegiatan kali ini memberikan edukasi dan manfaat ilmu pengetahuan bagi warga Desa Panusupan, syukur-syukur tahun depan angka stunting bisa nol setelah masyarakat paham apa yang harus dilakukan,” kata Bupati Tiwi dalam acara PIKD di Balai Desa Panusupan, Senin (24/7/2023) malam.
Bupati mengapresiasi penggunaan pagelaran teater seni budaya sebagai sarana sosialisasi pencegahan stunting. Sebab disamping lebih menarik perhatian juga melestarikan kesenian/budaya lokal.
Pentas teater seni budaya yang digelar kali ini diperankan oleh Forum Komunikasi Media Tradisional (FK Metra) Purbalingga. Melalui teater yang berjudul Aji Godhong Jati Aking ini mencoba mengajak betapa pentingnya mencegah stunting demi melahirkan generasi unggul.
“Oleh karenanya ibu-ibu hebat yang ada di Desa Panusupan tentunya sejak dini kita harus memperhatikan asupan nutrisi anak anak kita supaya ke depan menjadi anak yang hebat,” katanya.
Kepala Diskominfo Jateng, Riena Retnaningrum mengungkapkan Desa Panusupan menjadi desa dampingan Pemprov melalui Diskominfo Jateng dalam pengentasan kemiskinan termasuk stunting.
“Di Panusupan masih ada 65 balita yang stunting,” katanya.
Ia memaparkan sejumlah kegiatan aksi nyata yang sudah dilakukan terhadap Desa Panusupan selaku desa dampingan Diskominfo Jateng. Diantaranya rehab rumah tidak layak huni (RTLH), yakni 10 rumah dari Pemprov Jateng 3 rumah dari Baznas Jateng dan 1 rumah dari UPZ Diskominfo Jateng. Selain itu juga bantuan untuk difabel dari Baznas, 250 paket beras, telur dan susu untuk penanganan stunting dan 50 paket beras telur untuk difabel.
“Ada juga pelatihan UMKM yang difasilitasi Dinkop UKM Jateng untuk membuat sirup jahe dan sriping pisang, nantinya akan dikembangkan agar packagingnya bagus dan pemasaran lebih baik,” katanya.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Jateng, Ema Rachmawati mengungkapkan di Jateng saat ini kasus stunting mencapai 18 persen, sedangkan tahun 2024 ditargetkan bisa turun jadi 14 persen. Masyarakat Desa Panusupan diminta berkomitmen memberantas stunting bersama-sama.
“Caranya bagaimana? Selain ibu Kades membantu melalui dana desa, masyarakat juga dukung satu sama lain. Kalau tetangga ada yang stunting bisa bantu telur, paling tidak selama 3 bulan treatment agar tidak stunting,” katanya.(Gn/Prokompim)