PURBALINGGA – Sebanyak 201 penerima manfaat Bantuan Stimulant Perumahan Swadaya (BSPS) tahun 2020 menerima buku tabungan atau Virtual Account. Buku tabungan senilai Rp 17,5 juta untuk rehab rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) diserahkan secara simbolis oleh Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE, BEcon, MM di Pendapa Dipokusumo, Senin (6/7).
Jumlah itu merupakan penyerahan bantuan lanjutan dari total alokasi penerimaan BSPS kabupaten Purbalingga sebanyak 705 unit. Sebelumnya, sebanyak 504 virtual account telah dicairkan pada tahap pertama medio Juni lalu.
Bupati Purbalingga yang akrab dipanggil Tiwi menuturkan, Kabupaten Purbalingga baru mendapatkan program bantuan rahab rumah yang digulirkan oleh Presiden Joko Widodo mulai 2019 lalu. Hal itu berkat upaya lobi yang dilakukan bersama jajaranya sehingga pada 2019 kabupaten Purbalingga berhasil mendapatkan kucuran bantuan stimulant perumahan swadaya sejumlah 550 unit.
Sebelumnya, ujar Tiwi, bantuan rehab rumah bagi masyarakatnya baru berasal dari program bantuan Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Purbalingga dan RTLH dari Desa.
“Bahkan pada tahun ini BSPS untuk kabupaten Purbalingga mengalami peningkatan 155 unit menjadi 705 unit jika dibandingakan tahun lalu yang hanya 550 unit. Jumlah itu tersebar di 7 kecamatan 26 desa,” katanya.
Karenanya, Bupati mengajak para penerima manfaat BSPS untuk bersyukur, mengingat bantuan dari pemerintah pusat tersebut hanya diberikan kepada masyarakat yang terpilih. Selain itu, besaran bantuan juga lebih besar dibandingkan program rehab rumah lainnya yang hanya berkisar antara Rp 10 juta hingga Rp 12,5 juta saja.
Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Dinrumkim) Kabupaten Purbalingga, Drs. Imam Hadi, MSi mengatakan, penyaluran BSPS kali ini merupakan lanjutan penyaluran BSPS sebelumnya dimana pada Juni lalu telah disalurkan sebanyak 504 penerima. “Penyaluran tahap kedua ini sebanyak 201 penerima,” katanya.
Dijelaskan Imam Hadi, penyaluran kedua ini diberikan kepada para penerima di Kecamatan Bukateja meliputi Desa Kembangan dan Kutawis. Kemudian Kecamatan Bobotsari terdiri dari Desa Karangduren, Banjarsari, Talagening, Tlagayasa, Kecamatan Kutasari di Desa Karangcegak, Candiwulan dan Cendana. Selain itu juga disalurkan kepada penerima di Kecamatan Kertanegara meliputi Desa Karangasem, Langkap dan Krangean, Kecamatan Karanganyar untuk Desa Kaliori, Kalijaran, Ponjen dan Maribaya, Kecamatan Karangreja di Desa Serang dan Kutabawa serta Kecamatan Rembang untuk penerima manfaat di Desa Bantarbarang, Panusupan, Sumampir, Makam dan Tanalum.
Imam Hadi menambahkan, BSPS dilaksanakan oleh masyarakat penerima bantuan secara swadaya dengan membentuk kelompok penerima bantuan, gotong royong, dan berkelanjutan dengan anggaran untuk Peningkatan Kualitas (PK) Rp 17,5 juta. Terdiri dari bahan bangunan sebesar Rp 15 juta dan upah tukang sebesar Rp 2,5 juta.
Dalam pembangunan fisik rumah masyarakat penerima bantuan didampingi oleh Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL).
“Progres pembangunan untuk penerima tahap pertama sudah dalam kisaran 30 persen hingga 50 persen. Kebanyakan masih 30 persen,” kata Pangestu, Fasilitator Lapangan untuk Desa Kaliori dan Karanganyar.
Untuk penyelesaian rehab rumah tahap pertama ditargetkan selesai pada kisaran akhir Agustus atau September. Pasalnya dari rencana pengerjaan 7 bulan dilakukan percepatan menjadi hanya memakan waktu pengerjaan empat bulan saja. Sedangkan untuk penerima BSPS tahap II, stok material dapat mulai dilakukan pada Minggu ini. (Hr/humaspurbalingga)