PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM bersilaturahmi dengan para Kyai/ulama/Pimpinan Pondok Pesantren di Purbalingga, Rabu (4/12) di Aula Pondok Pesantren Darul Abror, Kedungjati, Bukateja. Kegiatan ini dimaksukan untuk memperkuat sinergitas, juga memohon bimbingan dan masukan para kalangan ulama terhadap kebijakan pemerintah.
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM meyakini kunci keberhasilan Purbalingga tidak terlepas dari peran para kyai. “Kami atas nama pemerintah butuh saran masukan dari para kyai alim ulama di Purbalingga. Silaturahmi ini diharapkan akan semakin menguatkan sinergi, untuk bareng-bareng membangun Purbalingga yang berakhlakul karimah,” katanya.
Ia juga menyampaikan, beberapa program Pemkab Purbalingga sejauh ini telah dilaksanakan guna mewujudkan Purbalingga yang berakhlakul karimah. Diantaranya kegiatan rutin keagamaan, yakni Subuh Berjamaah, Pengajian akbar, Purbalingga bersholawat yang rutin diselenggarakan saat peringatan hari-hari besar Islam, Istighotsah dan Khotmil Quran yang rutin setiap malam Jumat Kliwon yang didahului dengan Simaan Quran dari para Hafidz/Hafidzoh. Peringatan Hari Santri Nasional dengan menyelenggarakan aneka kegiatan di pekan Festival Santri.
“Pemerintah pusat juga telah mengeluarkan Undang-undang nomor 18/2019 untuk memberikan perhatian lebih kepada Pondok Pesantren, sampai saat ini kami masih menunggu regulasi teknis untuk siap menindaklanjutinya,” katanya.
Untuk Pondok Pesantren, Pemkab Purbalingga juga menyalurkan beberapa program : bantuan hibah untuk Pondok pesantren, honor untuk pengasuh dan pimpinan Pondok Pesantren, pembangunan masjid dan mushola. Perhatian SDM di bidang keagamaan, Pemkab Purbalingga memberikan uang penghargaan bagi para guru madin yang terus ditingkatkan kuotanya setiap tahun. “Tahun 2018 ada 1011 guru, tahun 2019 meningkat lagi menjadi untuk 1250 guru,” katanya.
Tahun 2019 ini,Bupati juga memberikan fasilitas umroh gratis kepada masyarakat Purbalingga yang berjasa terhadap pembangunan. Setelah dilakukan pendataan dan inventarisasi potensi pondok pesantren, tahun 2020 akan didistribusikan berbagai bantuan peralatan dan keterampilan pemberdayaan ekonomi kepada santri agar lebih mandiri.
Bupati juga menyampaikan wacana beberapa program ke depan. Diantaranya memberikan honor kepada penyuluh agama non-PNS untuk menangkal unsur radikalisme di sekolah-sekolah. Uang transport para peserta Simaan Quran juga akan ditingkatkan.
“Tahun 2020 kami juga sudah memikirkan untuk memberikan beasiswa kepada penghafal Quran. Saat ini ada 145 penghafal, jumlahnya masih tertinggal dibanding kabupaten lain. Diharapkan beasiswa ini lebih memotivasi generasi muda yang lain untuk menjadi penghafal Quran,” katanya.
Sementara itu, pimpinan Pondok Pesantren Darul Abror KH Abror Mushodiq, mengatakan untuk membangun umat dibutuhkan 4 pilar yang harus ditegakkan. Pertama, dengan ilmunya para ulama. Kedua, dengan adilnya para umaro (penguasa). Ketiga, dengan dermawannya orang yang kaya/mampu. Keempat, doanya para kaun fakir/dhuafa.
“Jika 4 pilar tersebut bisa ditegakkan, maka Purbalingga akan menjadi kabupaten yang baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur. Purbalingga akan menjadi kabupaten yang dicontoh oleh daerah-daerah lain,” katanya.(Gn/Humas)