PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Purbalingga melepas 66 siswa yang telah melaksanakan isolasi terpusat (Isoter) selama 10 hari di SMP Negeri 4 Mrebet. Pelepasan ditandai dengan penyerahan secara simbolis siswa kepada orang tua serta pemberian souvenir kepada seluruh siswa isoter.
“Alhamdulillah, hari ini isolasi terpusat yang dilakukan di SMP Negeri 4 Mrebet sudah masuk hari ke 10, sesuai aturan kesehatan, yang terkonfirmasi positif covid-19 melakukan isolasi mandiri selama 10 hari apabila tidak mengalami gejala2 berat atau hanya gejala ringan.” ujar Bupati Tiwi.
Kepada pelajar dan orang tua Bupati mengingatkan agar senantiasa mematuhi protokol kesehatan dan menyemangati anak-anaknya untuk terus belajar. Kepulangan mereka kemudian diantar dengan armada dari kepolisian Polres Purbalingga.
Terkait Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Bupati mengaku masih akan melakukan evaluasi hingga 4 Oktober lusa. Namun demikian Bupati menyaratkan agar sebelum dibuka kembali simulasi PTM harus terlebih dahulu dilakukan percepatan vaksinasi bagi pelajar. Selain itu, PTM juga akan diprioritaskan bagi SMA/SMK terutama untuk siswa kelas 12 (kelas III).
“Untuk PTM kita akan evaluasi dahulu kesiapanya. Syaratnya kita percepatan vaksinas (pelajar-red) dulu minimal 30 persen. Sekolah juga harus membentuk Satgas Covid-19 untuk pengawasan prokes secara ketat,” jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan drg. Hanung Wikantono mengungkapkan, total vaksinasi di kabupaten Purbalingga telah mencapai lebih dari 30 persen. Sedangkan khusus vaksinasi pelajar baru mencapai 3.790 siswa atau 3,5 persen dari target vaksibasi pelajar sebanyak 95.208 siswa.
Sesuai arahan satgas, kita akan percepat vaksinasi untuk pelajar, lansia dan guru.
“Kemarin alokasi vaksin di Puskesmas sudah habis. Kemudian saat ini sedang menghabiskan yang ada di Kodim. Nanti kalau droping vaksin datang lagi kita habiskan lagi untuk itu (pelajar, lansia dan guru-red),” jelasnya.
Sebelumnya dilaporkan oleh dokter jaga Isolasi mandiri dr. Najib Rofi, jumlah siswa isolasi terpusat yang ditangani sejak 21 September 2021 sebanyak 66 siswa terdiri dari 36 siswi putri dan 30 siswa laki laki. Pelaksanaan isoter menggunakan 7 ruang kelas masing masing kelas terdiri dari 8 – 10 siswa.
“Kondisi siswa selama isolasi secara umum sehat, baik, bergejala ringan tapi tidak menunjukkan gejala yang parah. Selama pelaksanaan isolasi terpusat dilakukan kegiatan rutin berupa pemantauan imunitasnya, pemberian obat dan vitamin, olahraga, senam, kerja bakti, kegiatan kebersihan ruangan hingga sterilisasi dengan desinfektan,” jelasnya.
Selama pelaksanaan isolasi, lanjut Najib Rofi, para siswa diberikan akomodasi berupa makan-minum dan snack oleh dinas kesehatan serta dapur lapangan Polres Purbalingga. Selain itu melibatkan petugas pendamping terdiri dari 3 dokter jaga, perawat dan bidan serta petugas lainnya sejumlah 12 orang.
Selama pelaksanaan isolasi terpusat juga dibantu pengamanan oleh petugas TNI/Polri, staff kecamatan dan linmas desa. (Banu/Hr-HumasPurbalingga)