PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyambangi korban kebakaran dua kejadian berbeda di Desa Karangjambe, Kecamatan Padamara, Selasa (7/5/2024). Bupati menyambangi keluarga dari korban terbakar akibat kebocoran tabung gas yang merenggut 2 korban jiwa di RT 01 RW 4 dan menyambangi keluarga kebakaran rumah di RT 01 RW 02.
Pada kesempatan ini, Bupati menyerahkan santunan kepada Turyati anggota keluarga dari korban terbakar akibat kebocoran tabung gas. Bupati menyatakan turut prihatin atas meninggalnya korban atas nama Sirin (58) dan Salimah (84) yang tidak lain adalah suami dan ibu dari Turyati.
“Atas nama pribadi dan pemerintah kami turut berbelasungkawa, yang namanya cobaan tidak ada yang tahu. Semoga ibu diberikan keikhlasan, kesabaran dan kekuatan. Mudah-mudahan ibu sehat terus dan bisa mendampingi putra-putri ibu menjadi anak yang sukses,” kata Bupati Tiwi.
Selain itu, Bupati juga menyatakan turut prihatin kepada Anan (35) anggota keluarga yang terbakar rumahnya. Bupati mendoakan semoga atas musibah ini, Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik lagi.
“Semoga bantuan yang kami berikan memberikan manfaat dan bisa meringankan beban bapak-ibu sekalian,” katanya.
Untuk kedua keluarga korban Bupati menyerahkan santunan berupa uang tunai, sembako serta berbagai perlengkapan rumah tangga dari Pemkab Purbalingga. Selain itu, Bupati juga menyerahkan tambahan santunan berupa uang tunai dari PMI dan Baznas.
Untuk diketahui, kejadian kebocoran tabung gas yang merenggut Sirin (58) dan Salimah (84) berlangsung pada Sabtu 4 Mei 2024 lalu. Sirin (58Th) Sedang mengganti tabung gas untuk memasak naas pada saat mengganti tabung gas terjadi kebocoran pada saat pemasangan regulator dan mengakibatkan gas menyambar ke tungku tradisional yang masih hangat dan hanya berjarak sekitar 2 meter dari penggantian tabung gas tersebut.
Kemudian api menyambar Sirin (58th) dan ibu mertuanya, Salimah (84th) yang sedang mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat Maghrib. Keduanya mengalami luka bakar berat dan dilarikan ke rumah sakit Siaga Medika. Setelah menjalani perawatan nyawa keduanya akhirnya tidak tertolong.
Sedangkan kejadian kebakaran rumah di RT 01 RW 02 berlangsung pada Sabtu 4 Mei 2024. Pemilik rumah, Chaelani (ayah dari Anan) memasak dengan tungku namun ditinggal pergi ke Desa Dawuhan dan rumah dalam kondisi kosong. Api berkobar menjalar dengan cepat karena di dalam rumah banyak kayu bakar dan rongsok. Rumah nyaris habis dilahap si jago merah hingga kurang lebih tersisa 10%.(Gn/Prokompim)