PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi bersama ribuan masyarakat khusyuk dalam lantunan sholawat dan doa dalam kegiatan Sholawat Merah Putih yang dihelat di Lapangan Desa Karangcengis, Kecamaan Bukateja, Sabtu (14/09/2024).
Bupati Tiwi yang hadir bersama dengan suami, Rizal Diansyah mengatakan, Sholawat Merah Putih ini adalah kegiatan yang diinisiasi oleh pemerintah kabupaten dan telah dilaksanakan di beberapa titik di wilayah Purbalingga. Kegiatan ini, lanjut dia, diselenggarakan dalam rangka meningkatkan nasionalisme dan rasa cinta tanah air warga Purbalingga.
“Karena Hubbul Wathon Minal Iman, cinta pada tanah air sebagian dari iman. Siapa yang di sini cinta Bapak/Ibu cinta kepada Indonesia?” tanya Bupati Tiwi.
Selain dalam rangka membangun rasa nasionalisme, kegiatan Sholawat Merah Putih bersama Abah Hisyam Mawardi dari Semarang ini diadakan dalam rangka mempererat rasa persatuan dan kesatuan antar masyarakat Purbalingga, khususnya warga Karangcengis, Bukateja.
“Alhamdulillah saya bersyukur, masyarakat Purbalingga selalu cinta sholawatan. Tua muda, laki-laki perempuan, dewasa anak-anak semua berkumpul di sini untuk bersama-sama bersholawat, memuji Nabi Besar Muhammad SAW,” kata dia.
Terkait gelaran Pilkada Serentak 2024 yang akan dilaksanakan pada November 2024, Bupati Tiwi meminta agar tiap masyarakat bisa saling menghargai perbedaan yang ada. Menurutnya, perbedaan pilihan dalam suatu pesta demokrasi adalah hal yang wajar.
“Jangan sampai perbedaan pilihan membuat warga Bukateja terkotak-kotak dan terpecah belah. Walaupun berbeda pilihan kita harus bersepakat jika persatuan dan kesatuan bangsa adalah sesuatu yang harus kita jaga,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Tiwi mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada masyarakat Bukateja atas sengkuyungnya dalam menyukseskan program-program pemerintah. Bupati Tiwi mengungkapkan, dukungan dan sumbangsih masyarakat menjadikan jalannya penyelenggaraan pembangunan kemasyarakatan di Purbalingga bisa berjalan dengan baik dan lancar.
“Ini semua tidak lepas dan sengkuyung dan doa-doa baik seluruh masyarakat Purbalingga. Dan manakala ada program-program yang belum sempurna maka dengan segala kerendahan hati, Bu Tiwi mewakili jajaran Pemkab Purbalingga mohon untuk dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya,” kata dia.(tha/prokompim)