PURBALINGGA – Minggu, Tanggal 6 Agustus 2017, setidaknya menjadi tonggak sejarah baru perjalanan menuju terwujudnya Bandara Jenderal Besar Soedirman (BJBS) menuju bandara komersial. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Presiden Director Angkasa Pura II (Persero) memastikan BJBS akan beroperasi paling lambat akhir tahun 2018. Bahkan, angkasa Pura II menyatakan ground breaking pembangunan akan mulai Oktober atau Nopember 2017 tahun ini.
Bupati purbalingga Tasdi, SH, MM menyambut gembira realisasi bandara komersial BJBS itu. “Momentum hari ini ibarat hadiah HUT ke-72 kemerdekaan RI bagi warga masyarakat Purbalingga. Saat saya menjadi Ketua DPRD tahun 2006, ikut merintis dan memperjuangkan bersama para bupati Purbalingga lain, dan juga dukungan dari Gubernur Jateng,” kata Tasdi, di sela-sela kunjungan Menhub, Minggu (6/8).
Sejak dilantik sebagai Bupati Purbalingga, bersama Wabup Dyah Hayuning Pratiwi, Tasdi berkomitmen untuk merealisasi bandara komersial di Purbalingga. “Sejak dilantik jadi Bupati, setidaknya saya sudah melakukan lobi dengan dengan Menhub 2 kali, berdiskusi dengan pimpinan DPR RI 2 kali, dan tiga kali ketemu Presiden Jokowi. Setiap kali ketemu Pak Jokowi, saya selalu menyampaikan keinginan masyarakat Purbalingga dan sekitarnya untuk memiliki bandara,” kata Tasdi.
Ketika bertemu Presiden Jokowi pada Rapat kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi pemerintah Kabupaten seluruh Indonesia (Apkasi) di Jakarta Convention Center (JCC) tanggal 19 – 21 Juni 2017 lalu, Tasdi kembali menyampaikan permintaan bandara Soedirman untuk dijadikan bandara komersial. “Saya sampaikan, kasihan nama besar Jenderal Soedirman yang telah mendirikan TNI, tapi bandaranya kecil. Agar nama besar Soedirman terangkat, maka perlu direalisasi bandara itu,” kata Tasdi.
Tasdi menambahkan, dengan beroperasinya bandara komersial BJBS, maka akan memberikan alternatif pilihan moda transportasi bagi warga masyarakat Purbalingga, banjarnegara, Wonosobo, Banyumas, Cilacap, kebumen, bahkan Pemalang dan Tegal. Keberadaan bandara juga memberikan aksesasibilitas orang dan barang di kabupaten sekitar bandara, serta mampu mengembangkan potensi ekonomi, sosial budaya, pariwisata di wilayah Purbalingga dan sekitarnya. “Pergerakan ekonomi dan investasi di wilayah Jawa Tengah bagian Selatan tentunya akan meningkat, seiring dengan tersedianya bandara BJBS,” kata Tasdi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga menyatakan, dengan adanya bandara Soedirman, maka masyarakat di wilayah Jateng bagian Barat Selatan yang hendak menuju ke Yogyakarta atau ke Semarang bisa lebih menghemat waktu. Jika menggunakan jalan darat, waktu yang ditempuh sekitar 4 – 5 jam. Dengan adanya bandara Soedirman, maka akan mempersingkat dibawah satu jam.
Presiden Direktur Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menyatakan, pihaknya telah menyiapkan anggaran sekitar Rp 350 miliar untuk membangun bandara Soedirman. Sarana dan prasarana yang menyangkut keselamatan penerbangan akan dibangun dan dilengkapi. Landasan pacu juga akan diperpanjang, dari sekarang sekitar 850 meter, menjadi 1.600 meter dengan lebar 30 meter. Pada tahap berikutnya, landasan pacu ditambah menjadi 2.000 hingga 2.400 meter. (PI-1)