PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengajak para kader kesehatan untuk mensukseskan program Gubernur Jawa Tengah : Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng. Program yang dalam Bahasa Indonesia berarti ‘Memantau Orang Hamil’ ini perlu dilaksanakan guna mencegah kasus kematian ibu/bayi (AKI/AKB) sekaligus mencegah stunting.
“Ketika ada ibu-ibu yang hamil di desa masing-masing, kader-kader kesehatan perlu untuk memberi perhatian, wajib untuk mengawasi supaya nanti ibu hamil bisa melahirkan dengan lancar, ibunya sehat bayinya juga sehat,” kata Bupati Tiwi dalam kegiatan Gerakan Memasyarakatkan Hidup Sehat (Germas) Kader Kesehatan wilayah Puskesmas Karangtengah, Jum’at (25/8/2023) di Lapangan Kantor Kecamatan Kertanegara.
Bupati menjelaskan tahun 2023 ini di Kecamatan Kertanegara sudah ada 1 kasus kematian ibu dan 3 kasus kematian bayi. Bupati berharap tahun ini dan seterusnya bisa terus diantisipasi salah satunya dengan program ‘Nginceng Wong Meteng’ agar rutin cek kesehatan, menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta asupan gizi yang tercukupi.
Bupati juga meminta agar para kader kesehatan terus sosialisasikan program-program pemerintah di bidang kesehatan, karena masih banyak PR. Walaupun angka stunting di Purbalingga masih di bawah rata-rata nasional tetapi tahun 2024 angka stunting diharapkan bisa diturunkan kembali hingga tinggal persentase 1 digit.
“Kita berharap tahun 2024 angka stunting kita bisa di bawah 10%. Tentunya ini tidak dapat digapai tanpa sengkuyung dari seluruh elemen, termasuk kepala desa dan kader kesehatan, sehingga hari ini kita menandatangani komitmen bersama,” kata Bupati.
Pemkab Purbalingga melalui UPTD puskesmas juga tengah menggalakkan Germas, hal ini guna mencegah terjadinya penyakit tidak menular (PTM) pada masyarakat, seperti : hipertensi, jantung, stroke, kanker dan sebagainya. Kegiatan pokok dalam Germas diantaranya : olahraga teratur, makan buah dan sayur, istirahat yang cukup, mengurangi rokok dan rutin periksa kesehatan.
“Masyarakat Purbalingga harus tetap menjaga imun tubuh, harus melaksanakan Germas, karena saat ini tingkat kematian tertinggi di Indonesia itu karena penyakit-penyakit kronis yang disebabkan pola hidup tidak sehat,” katanya.
Kepala UPTD PUskesmas Karangtengah, drg Nursyarifah Widiasih menjelaskan kegiatan Germas ini disediakan fasilitas skrining PTM khususnya Hipertensi dan Diabetes Melitus. Layanan tersebut juga disediakan di Posbindu masing-masing desa. Selain itu juga ada layanan imunisasi anak.
“Kami juga menyediakan doorprize yang diundi dengan hadiah utama lemari es, sepeda dan sebagainya. Selain itu juga penghargaan bagi kader kesehatan dengan masa pengabdian terlama serta pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita,” katanya.(Gn/Prokompim)