PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE, BEcon, MM meminta jajaran pemerintahan desa di seluruh wilayah Kabupaten Purbalingga untuk pro aktif dalam upaya melakukan pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19. Bahkan pihaknya tengah menyusun payung hukum terkait penggunaan anggaran desa untuk penanganan pencegahan pandemi corona di wilayahnya.

Hal itu dikemukakan oleh Bupati Tiwi saat melakukan pemantauan pelaksanaan protokol pencegahan covid-19 di sejumlah terminal di kabupaten Purbalingga, Selasa (24/3). Selain ke fasilitas pelayanan angkutan umum, Bupati bersama sejumlah pejabat pemkab juga singgah di Desa Karangmalang Kecamatan Bobotsari.

“Alhamdulillah pemerintahan desa disini (Karangmalang-red) kompak dan solid dalam melaksanakan pencegahan covid-19. Sudah ada satgas yang melakukan sosialisasi dan pencegahan serta pendataan warga yang mudik dari daerah positif corona,” katanya.

Dikatakan Bupati, arahan yang diberikan kepada jajaran pemerintahan desa terkait pencegahan corona diharapkan dapat dijalankan bersama-sama. Seperti melakukan sosialisasi mengenai covid-19, social distancing, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta penundaan kegiatan yang berpotensi mengumpulkan banyak orang. Disamping itu, kepala desa juga wajib melakukan pemantauan, pengecekan dan pendataan terhadap warganya yang baru datang dari perantauan, serta orang yang baru saja bepergian ke daerah positif corona.

“Termasuk mendorong dilakukannya isolasi mandiri terhadap warga yang dikategorikan sebagai orang dalam pemantauan atau ODP. Kalau semua bergerak bersama-sama, Insyaa Alloh kita bisa mencegah covid-19 ini,” katanya.

Terkait adanya arahan dari Kementerian Keuangan RI yang mengisyaratkan dibolehkannya dana desa untuk penanggulangan dan pencegahan covid-19, pihaknya melalui Dinpermasdes tengah menyusun payung hukum agar dapat segera ditindaklanjuti oleh pihak desa.

Kepala Desa Karangmalang Rois Muntoha mengaku, di desanya terdapat 25 orang yang baru pulang dari perantauan yang dikategorikan sebagai ODP. Mereka ini kebanyakan bekerja di daerah positif corona di wilayah Jabotabek utamanya Jakarta dan Bogor. “Hari ini (24/3) baru kita data lagi ada tambahan 10 ODP. Kepada mereka kita himbah untuk melakukan isolasi di rumahnya selama 14 hari dan kita pantau terus melalui kepala dusun dan naping,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga sudah membentuk satgas untuk melakukan sosialisasi termasuk melakukan penyemprotan desinfektan secara mandiri. Penyemprotan dilakukan terhadap fasilitas umum yang ada didesa seperti masjid dan sekolah. (Hr/Humas Purbalingga)