PURBALINGGA – Dengan pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi, masyarakat akan merespon dengan cepat akibat dari kemajuan tersebut. Begitu juga profesi seorang dokter, dituntut profesional dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga ketika ada keluhan masyarakat terkait profesi seorang dokter mampu merespon dengan baik.
“Karena tidak ada seorang dokter yang ingin membunuh pasiennya. Cuma terkadang presepsi masyarakat ketika ada pasien berobat terjadi kesalahan dalam diagnosisnya, publik menyikapinya terlalu berlebihan, sehingga seringkali dokter dianggap telah melakukan malpraktek,”kata Ketua Cabang Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Purbalingga sebelum acara pelepasan Jalan Sehat Dalam Rangka Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) Ke-107 Tahun 2015 bersama IDI dan Pangkalan Udara (Lanud) Wirasaba Purbalingga di Stadion Goentoer Darjono, Minggu (31/5) yang dilepas Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga Tongat, dihadiri Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto jajaran FKPD Kabupaten Purbalingga, diikuti dokter yang tergabung dalam IDI beserta masyarakat.
Menurut Ujang, profesi seorang dokter selain harus profesional juga harus lebih humanis, sehingga dalam menjalankan tugasnya selain dekat dengan masyarakat, akan timbul kesan positif. Salah satu kegiatan positifnya adalah mendekatkan masyarakat dengan dokter melalui jalan sehat.
“Karena sekarang ini dokter tidak hanya pandai dalam mempraktekan ilmunya saja, tapi kadang dengan kepandaian tersebut dimanfaatkan oknum yang tidak bertanggung jawab. Seperti melakukan tindakan diluar kode etik kedokteran atau malpraktek. Sehingga dengan jalan sehat ini diharapkan meningkatkan kekompakan semua dokter yang tergabung dalam IDI serta kode etik kedokteran dalam melayani masyarakat tetap dipegang teguh,”jelasnya.
Ujang juga menambahkan, kaitannya dengan hari kebangkitan nasional dicetuskan oleh para dokter Indonesia, yaitu dokter Wahidin Sudirohusodoserta dokter Sutomo dan dokterr Cipto Mangunkusumo juga dokter Gunawan Mangunkusumo. Pada abad ke-20 para dokter ini bangkit karena dihadapkan pada penderitaan masyarakat baik dari segi ekonomi, fisik maupun kemanusiaan sehingga lahirlah harkitnas.
“ Berkaitan dengan hari kebangkitan nasional itu sendiri yang mencetuskan tiga dokter tersebut, sehingga dengan momentum harkitnas, dokter bisa dekat dengan masyarakat. Salah satunya dengan jalan sehat ini. Dengan kegiatan ini, kita coba bersama untuk lebih dekat dengan masyarakat tapi dengan suasana lain dan tujuannya juga untuk mendekatkan dokter dalam organisasi internal IDI. Hai tersebut agar lebih kompak, sehingga dengan semangat harkitnas akan lebih meningkatkan profesionalitas seorang dokter dalam bekerja,”tuturnya.
Saat ini, tandas Ujang, organisasi IDI cabang Purbalingga mempunyai anggota 110 dokter umum dan 35 dokter spesialis.
“Anggota kami saat ini ada 110 dokter umum dan 35 spesialis, selain jalan sehat, untuk tetap eksis di hadapan publik, kami juga ingin kiprahnya lebih dirasakan masyarakat. Sehingga peran IDI tidak hanya di internal pengurus saja akan tetapi juga kepada masyarakat,”tandasnya. (Sukiman)