PURBALINGGA, Sebagai bentuk perhatian dari Pemerintah Pusat terhadap pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan di desa rencananya pada tahun 2018 Presiden Joko Widodo akan menaikkan Dana Desa. “Tahun depan Presiden Jokowi akan menaikkan Dana Desa dua kali lipat, sehingga menjadi 87 trilyun, dibagi seluruh desa yang ada di Indonesia,”ujar Bupati Tasdi saat meresmikan Kantor Pemerintah Desa Tlagayasa Kecamatan Bobotsari Kamis malam(21/9).
Bupati Tasdi sangat mengapresiasi pembangunan Kantor Pemerintah Desa Tlagayasa yang cukup representatif dibandingkan dengan kantor sebelumnya. Hal ini menunjukan adanya greget dan semangat dari Pemerintah Desa yang dikomandoi oleh Kepala Desa dan didukung oleh Perangkat beserta seluruh warga masyarakatnya. Melihat dari semangat dan greget dari Kepala Desa, Perangakat Desa dan warganya, Bupati tidak tinggal diam.”Saya bantu 50 juta rupiah untuk pengembangan kantor kebelakang,” janjinya dihadapan ratusan warga masyarakat Tlagayasa.
Bupati juga berharap agar tidak hanya kantornya saja yang bagus, namun juga pelayanan kepada masyarakat juga harus lebih bagus. Tingkat kedisiplinan para Perangkat Desa harus lebih ditingkatkan, jangan sampai kantornya sudah bagus tapi berangkatnya malah pada sering kesiangan. “Tekane aja pada kawanen,”ujar Bupati menasehati.
Saat peresmian Kantor Desa Tlagayasa tersebut, Bupati memberikan statemen bahwa untuk bisa supaya maju dalam membangun pemerintahan khususnya Pemerintahan Desa maka ada lima hal yang perlu diperhatikan; pertama Pejabat dan Perangkatnya harus rajin, jujur dan semangat dalam membangun desanya.
Kedua, sumber dana anggaran, tahun ini Pemerintah Kabupaten menganggarkan 303 milyar untuk 224 desa yang ada di Purbalingga, sehingga rata-rata desa mendapatkan anggaran 1 sampai 1,5 milyar pertahunnya, termasuk salah satunya Desa Tlagayasa. Jumlah yang tidak sedikit tentunya dan dana ini harapannya dapat memberdayakan dan mensejahterakan masyarakatnya.
Ketiga, sumber daya sarana prasaranya termasuk didalamnya adalah sarana prasarana perkantoran yang layak, syukur representative. “Sing kantore pada bodol silahkan pada didandani dengan cara apapun, gotong royong, swadaya atau yang dianggarkan,” tutur Bupati yang didampingi Sekda dan Pejabat lainnya.
Keempat, sektor Regulasinya di desa ada APBDes dan Perdes. Sekarang di desa aliran dana lebih bayak dibandingkan tahun-tahun yang lalu, untuk itu maka semua dana yang mengalir di desa harus ada dasar hukumnya. “Jangan sampai banyak duit malah banyak masalah, jangan sampai menggunakan uang tanpa diperdeskan harus dengan persetujuan BPD,”tutur Bupati.
Kelima, faktor Manajemennya, harus tertata dengan baik waktunya, keuangannya serta programnya sehingga pada akhirnya akan tertata hasil akhirnya yaitu untuk kebahagian dan kesejahteraan warga masyarakat.
Kepala Desa Tlagayasa Muhammad Taufiqurrahman secara terpisah menjelaskan bahwa pembangunan Kantor Desa Tlagayasa menelan biaya 244 juta yang bersumber dari ADD 2015 sebesar 90 jt, PAD Perangkat yang pensiun selama 2 tahun sebesar 40 jt, swadaya masyarakat sebesar 14 juta, Dana Shubuh Bersama 2016 sebesar 100 juta, sedangkan Kantor Desa Tlagayasa menempati areal tanah desa seluas 5000 meter2.
Untuk meramaikan peresmian kantor desa tersebut sekaligus juga menyambut datangnya tahun baru 1439 Hijriyah, maka Pemerintah Desa telah melakukan berbagai kegiatan diantaranya; kerja bhakti, bersih makam, pentas dangdut relegi dan santunan anak yatim-piatu, dan sebagai puncak dari acara tersebut adalah dengan pertunjukan Wayang Kulit dan Ruwat dengan Dalang Asli dari Tlagayasa yaitu Jaitun (Mahasiswa ISI, Surakarta-red) dan Anggi. Selanjutnya Taufiqurrahman berjanji kedepan akan melayani masyarakat dengan ramah dan santun.(PI-3)