PURBALINGGA – Kebijakan pembuatan kembali posko Covid-19 dan pemberian gelang terhadap para pemudik yang baru datang dari luar kota akan diberlakukan kembali guna mencegah penyebaran virus covid-19 di Purbalingga. Hal tersebut disampaikan oleh Pjs Bupati Purbalingga Sarwa Pramana SH MSi saat menjawab pertanyaan yang dilontarkan wartawan RCTI Catur Edi, dalam acara Media Gathering di Pendopo Dipokusumo Purbalingga, Kamis (22/10).
“Dalam menghadapi libur panjang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW (28/10 s/d 1/11-red), diperkirakan akan ada ribuan orang yang masuk ke Purbalingga.. Apakah akan di perlakukan lagi posko pemantauan dan diberi gelang seperti itu, Pak?,” tanya Catur Edi.
Pjs Bupati Purbalingga Sarwa Pramana SH MSi menegaskan Pemerintah Kabupaten Purbalingga menggunakan kebijakan antisipatif seperti yang dilakukan pada saat lebaran dan telah dilakukan rapat bersama unsur terkait dengan hasil menyepakati untuk memperketat perbatasan terutama di delapan jalur keluar masuk Purbalingga.
“Saya sudah tegaskan karena waktunya mendesak untuk SOP kita mengadopsi pada kebijakan kemarin pada waktu lebaran. Sepakat untuk pemberian gelang pada para pemudik yang masuk ke Purbalingga dan ada 8 titik pintu masuk Purbalingga. Kita akan coba Posko di sana dan tadi Satpol PP sudah siap untuk membantu di sana sehingga mudah-mudahan ini bisa berjalan karena masih ada waktu untuk mempersiapkan itu,” jawabnya.
Kepala Dishub Purbalingga, Yani Sutrisno Udi Nugroho menjelaskan Dinas Perhubungan akan melakukan pengecekan penumpang kendaraan umum yang akan masuk dari luar kota di terminal-terminal yang ada di Purbalingga.
“Nantinya pengecekan tersebut akan didampingi oleh dinas kesehatan, satlantas, dan satpol PP. Sesuai SOP, penumpang yang suhu badannya lebih dari 37,5 derajat akan dicatat identitas, asal, dan tujuannya. Lalu, data tersebut akan dikoordinasikan dengan dinas kesehatan yang akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan petugas kesehatan desa untuk meminta orang tersebut melakukan karantina mandiri yang akan dipantau oleh petugas kesehatan di tingkat desa,” tambahnya.
Disamping mengupas antisipasi libur lebaran, pada acara Media Gathering juga banyak dibahas terkait, sektor pariwisata, pendidikan, dan penanganan serta antisipasi penyebaran Covid-19. Kegiatan Media Gathering dihadiri 25 wartawan lokal, regional dan nasional baik dari media cetak, elektronik maupun media online. (dimas wildan/Mgg/umang/humasprotokol).