PURBALINGGA, INFO – Desa wisata Tanalum, Kecamatan Rembang, Purbalingga keluar sebagai juara Harapan I pada festival desa wisata se-Jateng yang digelar di Kabupaten Magelang, Senin – Selasa (24 – 25/7). Desa wisata Tanalum yang dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Argo Lestari, harus puas dikalahkan desa wisata lain dari Kabupaten Semarang, Cilacap dan Rembang yang masing-masing meraih juara I – III. Sementara juara Harapan II dan Harapan III diraih Kabupaten Brebes dan Temanggung.
Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Dinporapar) Purbalingga, Drs Mulyanto mengatakan, meski hanya mampu meraih juara harapan I, namun kami merasa puas, karena bisa melakukan promosi desa wisata Purbalingga ke masyarakat Magelang dan wisatawan yang datang ke Magelang. “Prestasi juara hanya sebagai pemacu saja, namun kami puas karena bisa melakukan promosi dan sekaligus mengenalkan desa wisata Purbalingga kepada masyarakat luas,” kata Mulyanto, Rabu (26/7).
Mulyanto mengatakan, tujuan utama kegiatan festival desa wisata, selain untuk promosi, juga untuk meningkatkan sumberdaya manusia pelaku desa wisata, menjalin jejaring kerja dengan pelaku wisata dari desa wisata lain, dan dengan biro perjalanan wisata. “Pengalaman yang diperoleh selama mengikuti festival, tentunya dapat untuk meningkatkan pelayanan kepada wisatawan dan sekaligus untuk meningkatkan ekonomi masyarakat desa dengan berkunjungnya para wisatawan,” kata Mulyanto.
Mulyanto menambahkan, dalam festival desa wisata, pengelola desa wisata Tanalum menyuguhkan atraksi seni lesung, cinderamata desa wisata berupa hasil hutan, obat dan serbuk minuman herbal, kuliner, dan produk khas desa lainnya. “Juga dipamerkan berbagai daya tarik wisata serta paket wisata antara lain Curug Gogor, curug Nagasari, curug Aul, curug Kalikarang, paket wisata rappeling, canyoning, outbound, trekking. Ikon yang dibawa Desa Tanalum yakni desa wisata seribu curug,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pemuda Olah raga dan Pariwisata (Dinporapar) Provinsi Jawa Tengah, Urip Sihabudin saat menutup kegiatan mengatakan, potensi keindahan alam desa, dapat dikemas secara kreatif dan inovatif dengan membuat konsep desa wisata, di mana rumah-rumah masyarakat desa dapat dijadikan homestay untuk para wisatawan menginap. Namun, untuk mewujudkannya dibutuhkan strategi pemasaran, seperti dibuatnya program-program promosi untuk memperkenalkan paket wisata yang ada di desa, baik secara online maupun offline. Pokdarwis atau Bumdes (Badan Usaha milik Desa) dapat menjadi penggerak untuk mengembangkan potensi perekonomian melalui desa wisata. Pokdarwis atau Bumdes bisa membuat program atau event di desa sebagai daya tarik wisatawan.
“Berbagai potensi yang ada di desa sangat mungkin dapat dikembangkan dan dapat mewujudkan kegiatan berbasis usaha ekonomi masyarakat jika dikemas dengan cara yang kreatif dan inovatif. Hal ini didukung pula dengan gencarnya promosi wisata di Indonesia oleh Kementrian Pariwisata RI dengan digelarnya Borobudur Internasional Festival 2017, dan even Festival Desa wisata yang digelar pemprov Jateng,” kata Urip Sihabudin. (PI-1)