PURBALINGA – Sebanyak 195 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik pengentasan kemiskinan dan reguler di Kabupaten Purbalingga. Pelaksanaan KKN ini berlangsung mulai tanggal 5 Januari sampai 5 Februari 2019 mendatang.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan daerah (Bappelitbangda) Purbalingga, Yani Sutrisno Udhi Nugroho SSos mengatakan mahasisw KKN UMP 2019 ini akan terbagi dalam 18 kelompok dan ditempatkan di 18 desa.
“Untuk Pengentasan Kemiskinan dilaksanakan oleh 50 mahasiswa KKN di Kecamatan Kejobong. Diantaranya di Desa Krenceng, Langgar, Nagkasawit, Pandasari dan Sokanegara,” katanya saat acara penerimaan mahasiswa KKN UMP di Pendopo Dipokusumo, Senin (7/1/2019).
Sedangkan mahasiswa KKN reguler terdiri dari 145 mahasiswa ditempatkan di beberapa kecamatan. Diantaranya di Kutasari, yakni di Desa Candinata, Cendana, Karangcegak dan Karangjengkol. Kecamatan Bukateja ditempatkan di Desa Karanggedang, Karangnangka, Kembangan, dan Kutawis. Kecamatan Kemangkon di Desa Bokol, Kedungbenda, dan Kemangkon. Kecamatan Bojongsari di Desa Bumisari dan Metenggeng.
Sementara itu, Wakil Rektor UMP Dr Anjar Nugroho SAg MSi berharap mahasiswa UMP yang menjalani KKN bisa menjadi motivator, katalisator bahkan aktor bagaimana memajukan Purbalingga atau bisa lebih mensejahterakan masyarakat Purbalingga.
“Satu sisi bisa kami penuhi, namun kami juga mohon maklum mahasiswa masih belajar, masih perlu bimbingan pendampingan terutama dari pihak Pemda dan Desa,” katanya.
Menurutnya mahasiswa harus KKN yakni sebagai bagian dari kegiatan akademis agar mahasiswa bisa terapkan ilmunya. Sebab problem-problem masyarakat itu perlu diselesaikan dan didekati dengan berbagai disiplin ilmu dari para mahasiswa.
“Misalnya menggunakan ilmu psikologi, agama, sosial termasuk teman-teman teknik nanti sebagian ilmu bisa diterapkan agar tepat guna di lingkungan masyarakat,” katanya.
Plt Bupatri Purbalingga yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum Sekda Kabupaten Purbalingga Tri Gunawan Setyadi SH MH menyampaikan kegiatan KKN merupakan bagian integral dengan ciri khusus dari proses pembelajaran dan pengabdian masyarakat. Diatur untuk hidup di tengah-tengah masyarakat untuk mendampingi dan membantu untuk memanfaatkan sumber daya lokal dan manusia yang ada untuk atasi permasalahan yang ada.
“Diharapkan KKN ini memberikan stimulan kepada masyarakat agar mampu mandiri dalam mengembangkan desa yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat. Sehingga KKN dapat dipergunakan sebagai solusi untuk atasi permasalahan yang ada dalam lingkungan masyarakat,” katanya.(Gn/Humas)