PURBALINGGA – Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Purbalingga akan selektif masuknya pengusaha/investor asing yang akan melakukan usaha di Purbalingga. Salah satu syarat yang diajukan pihaknya adalah prosentase tenaga kerja (Naker) laki-laki harus mencapai 60 persen daripada pekerja perempuan.
“Saat ini, pekerja perempuan masih mendominasi sebagai naker di semua perusahaan yanga ada di Purbalingga. Bahkan saat ini perusahaan banyak yang merekrut naker perempuan dari daerah sekitar seperti Kabupaten Banyumas, Cilacap, dan Banjarnegara,”terang Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Purbalingga Ngudiarto usai bertemu dengan Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto di ruang Pringgitan Kompleks Pendapa Dipokusumo Purbalingga, Senin (18/5).
Ngudiarto menambahkan, pihaknya menginginkan ada investor yang menanamkan modal di Purbalingga agar selektif dalam merekrut naker dengan prosentase terbanyak untuk naker laki-laki.
“Kalau bisa 60 persen laki-laki dan 40 persen perempuan, kami akan terus mendorong agar investor dapat mempekerjakan naker laki-laki, dengan prosentase mencapai 60 persen karena yang kami butuhkan adalah tenaga laki-laki. Kalau tenaga kerja perempuan di Purbalingga sudah sangat berkurang/sedikit jumlahnya. Saat ini perusahaan yang ada di Purbalingga banyak mengambil naker dari daerah-daerah tetangga,”tuturnya.
Ngudiarto menandaskan naker laki-laki di Purbalingga yang bekerja di perusahaan jumlahnya 10.839 orang, sedangkan naker perempuan 31.633 orang.
“Dan naker asing laki-laki yang bekerja di perusahaan Purbalingga sebanyak 67 orang, serta naker perempuan empat orang.Sedangkan perusahaan asing/PMA yang berinvestasi di Purbalingga sebanyak 22, dari jumlah tersebut bergerak dibidang rambut dan perusahaan kayu,”tandasnya. (Sukiman)