PURBALINGGA INFO – Sebagai bentuk komitmen untuk memfasilitasi penyandang disabilitas agar lebih produktif dan memiliki keahlian kerja, Pemerintah Kabupaten Purbalingga melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Purbalingga bekerjasama dengan Yayasan Pilar Purbalingga memberikan pelatihan service sepada motor sistem injeksi.

Kegiatan pelatihan akan berlangsung selama 4 hari mulai 31 Oktober sampai 3 November 2023, bertempat di UPTD BLK Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga. Pelatihan diikuti oleh 20 orang peserta dengan 4 peserta diantaranya merupakan penyandang disabilitas tuna rungu, dan 5 orang tuna daksa.

Kepala Bidang Perindustrian Dinperindag Purbalingga, Imam Kuncoro, menyampaikan dengan adanya pelatihan ini diharapkan para peserta pelatihan kedepannya mampu meningkatkan keterampilan dan kemandirian serta menumbuhkan rasa percaya diri.

“Pelatihan perbengkelan untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan yg dibutuhkan untuk perbaikan kendaaraan roda 2 khususnya injeksi, harapannya nanti bisa bekerja atau membuka peluang usaha sendiri,” ujar Imam, Selasa (31/10/23).

Imam menambahkan, usai pelatihan nantinya peserta akan mendapatkan bantuan alat perbengkelan berupa toolkit full set dan mesin impact cordless.

Sementara itu Instruktur Pelatihan, Damai Rikardi, mengaku tidak kesulitan untuk memberikan materi pelatihan kepada peserta penyandang disabilitas.

“Pelatihannya nanti kita pisahkan, yang difabel kita kumpulkan, satu kelompok difabel semuanya. Kebetulan untuk yang tuna rungu itu bisa memahami kita bicara, jadi nggak begitu sulit. Kalau yang tuna daksa nanti saling bantu sama temannya. Semoga setelah mengikuti pelatihan mereka bisa mandiri dalam memperbaiki motor bahkan bisa diterima di bengkel-bengkel,” katanya.

Andi Firatno warga Desa Kutawis Kecamatan Bukateja, peserta pelatihan yang merupakan penyandang tuna daksa mengaku senang dengan adanya kegiatan ini. Pemuda yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang keliling ini berharap ilmu yang didapatkan selama pelatihan bisa membantu menambah penghasilan.

“Ya senang jadi banyak pengalaman, jadi tambah ilmu pengetahuan. Tujuannya mengikuti pelatihan ingin mendalami ilmu perbengkelan buat sampingan. Kalau dagang kan enggak selalu ada, kadang ada kadang enggak,” ujarnya. (DHS/Kominfo)